SAMPIT, kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan sektor transportasi secara berkelanjutan. Bupati Halikinnor menyebut transportasi memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah.
“Kami terus mengembangkan transportasi darat, laut, dan udara. Saatnya mempererat sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan layanan transportasi yang aman, efisien, lancar, dan berkelanjutan,” ujar Halikinnor.
Menurutnya, pembangunan sektor perhubungan membutuhkan komitmen bersama, baik dalam aspek infrastruktur, sistem, maupun pelayanan. Terlebih, tingginya aktivitas ekonomi masyarakat Kotim menuntut dukungan transportasi yang tangguh dan andal.
Saat ini, Pemkab Kotim memberi perhatian serius pada optimalisasi Terminal Patih Rumbih dan Dermaga Pelangsian. Di sisi lain, pengembangan Pelabuhan Sampit dan Bandara Haji Asan Sampit juga menjadi prioritas utama.
Pemerintah daerah mendorong agar aktivitas bongkar muat barang secara bertahap dipindahkan ke Pelabuhan Multipurpose Bagendang, sehingga Pelabuhan Sampit difokuskan pada pelayanan penumpang. Sementara itu, untuk pengembangan Bandara Haji Asan Sampit, Pemkab Kotim telah menyiapkan anggaran ganti rugi lahan guna mendukung proses perluasan area bandara.
Halikinnor berharap bandara tersebut nantinya dapat melayani pesawat berbadan besar, termasuk Airbus A320 dan jenis sekelasnya. Ia menyebut hal ini menjadi tantangan besar yang harus dikerjakan bersama antara pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan otoritas bandara.
“Kita berdoa semoga langkah ini segera terwujud karena dampaknya sangat besar terhadap perekonomian Kotim,” harapnya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa transportasi bukan hanya sarana mobilitas, melainkan urat nadi perekonomian dan penggerak pembangunan daerah. Ia mencontohkan, keberadaan Pelabuhan Sampit yang menjadi pintu masuk dan keluar logistik, memiliki peran vital dalam menggerakkan ekonomi lokal.
“Karena itu, pengembangan pelabuhan dan konektivitas antarmoda harus terus didukung, baik dari segi infrastruktur maupun kualitas sumber daya manusia,” pungkasnya.(ko)