DPRD Kotim Fokuskan RAPBD 2026 pada Program Prioritas Masyarakat

oleh
oleh
Ketua DPRD Kotim, Rimbun
Ketua DPRD Kotim, Rimbun

Sampit, kaltengonline.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi memulai pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026 bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) mitra kerja masing-masing komisi.

Ketua DPRD Kotim, Rimbun, mengatakan seluruh komisi mulai menggelar rapat pembahasan RAPBD 2026 secara serentak pada 20 hingga 24 Oktober 2025. Namun, pelaksanaan rapat harus dibagi ke beberapa lokasi lantaran keterbatasan ruang di gedung dewan.

“Di kantor DPRD hanya tersedia dua ruangan, yakni ruang paripurna dan ruang rapat utama. Karena itu, dua komisi lainnya harus melaksanakan pembahasan di luar gedung,” ujar Rimbun, Selasa (21/10).

Pembahasan RAPBD dijadwalkan berlangsung selama sepekan. Setiap komisi akan menelaah rencana kerja dan anggaran dari OPD mitra masing-masing sebelum hasilnya dikompilasi dalam rapat gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Baca Juga:  Komisi III Sampaikan Langsung Aspirasi Pembangunan ke DPR RI

“Dalam rapat kompilasi nanti, hasil pembahasan komisi akan disampaikan untuk dievaluasi bersama Banggar dan TAPD. Di tahap itu masih bisa dilakukan penyesuaian, baik penambahan maupun pengurangan anggaran untuk tiap OPD,” jelasnya.

Setelah tahap evaluasi rampung, hasil pembahasan akan dibawa ke rapat paripurna DPRD untuk penetapan kesepakatan bersama terkait RAPBD 2026. “Hasil akhir akan dilaporkan dalam rapat paripurna. Dari situ akan diputuskan apakah RAPBD 2026 dapat disepakati atau perlu revisi,” tambahnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti bahwa nilai APBD tahun 2026 dipastikan lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat yang memangkas Transfer ke Daerah (TKD), sehingga pemerintah daerah harus lebih selektif dalam menentukan prioritas belanja publik.

“Karena anggaran menurun, pembahasan tahun ini kami arahkan untuk memprioritaskan program yang benar-benar mendesak dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tegas Rimbun.(ko)