UPR dan MPHPI Dorong Hilirisasi dan Inovasi untuk Kemandirian Perikanan Nasional

oleh
oleh
Narasumber, panitia dan peserta menyelenggarakan Seminar Nasional ke-16 MPHPI berfoto bersama

Dari kalangan akademisi, Prof. Dr. Sc. Amir Husni, S.Pi., M.P. (Universitas Gadjah Mada) menyoroti pentingnya harmonisasi kurikulum Teknologi Hasil Perikanan (THP) di seluruh Indonesia.
Menurutnya, forum kurikulum THP telah menyepakati perlunya keseimbangan antara standar nasional, keunggulan lokal, dan kebutuhan komunitas di masing-masing wilayah.

“Kurikulum harus fleksibel dan responsif terhadap dinamika industri. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan inovatif agar siap menghadapi transformasi digital dan ekonomi biru di sektor perikanan,” katanya.

Sejalan dengan itu, Prof. Dr. Ir. Tati Nurhayati, M.Si. (IPB University) menekankan pentingnya penguatan kolaborasi antarperguruan tinggi untuk riset terapan dan pendidikan berbasis proyek.

“Kita perlu menghubungkan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, hasil riset mahasiswa maupun dosen dapat langsung diarahkan untuk menyelesaikan masalah nyata, terutama di bidang pengolahan hasil perikanan dan pengembangan produk inovatif,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, M.S. (Universitas Brawijaya) mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat kolaborasi lintas disiplin dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya, dan keamanan pangan.

Baca Juga:  UPR Gelar Upacara Hari Pahlawan, Pelantikan PPPK, dan Syukuran Dies Natalis ke-62

“Diversifikasi produk perikanan harus diarahkan pada produk bernilai tinggi, berbasis teknologi, dan ramah lingkungan. Ini bukan sekadar soal industri, tetapi juga masa depan ketahanan pangan bangsa,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pelantikan Pengurus MPHPI Korwil Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, sesi presentasi paralel yang diikuti 58 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia, serta Gelar Produk Inovasi yang menampilkan karya dosen, mahasiswa, dan pelaku industri dari berbagai daerah.

Menutup seluruh rangkaian kegiatan, Dr. Firlianty menyampaikan harapan agar forum ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan di bidang riset, pendidikan, dan inovasi perikanan.

“Dari Palangka Raya, kami ingin mengirim pesan bahwa masa depan perikanan Indonesia ada di tangan riset, inovasi, dan kerja sama yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa mewujudkan perikanan yang mandiri, inovatif, dan menyejahterakan,” pungkasnya.(ko)