PANGKALAN BUN, Kaltengonline.com – Puluhan pohon mati dan lapuk di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), mulai ditebang oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kobar. Penanganan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Hj Nurhidayah yang meminta agar pohon-pohon berisiko roboh segera dieksekusi, terutama yang berada di jalan utama kota.
Pendataan awal dilakukan pada Senin (15/9/2025) di sejumlah kelurahan. Hasilnya, tercatat 83 pohon lapuk tersebar di jalur protokol, dengan jumlah terbanyak di Kelurahan Madurejo (35 pohon). Sisanya tersebar di Pasir Panjang (20 pohon), Sidorejo (18 pohon), Kelurahan Baru (9 pohon), dan Mendawai (1 pohon).
BPBD kemudian bergerak cepat. Pada Selasa (30/9/2025), sebanyak empat pohon berdiameter hingga 35 cm ditebang di Jalan Delima. Sehari setelahnya, Rabu (1/10/2025), enam pohon lapuk lainnya di Jalan Pasanah dan Jalan Edi Suwargono juga berhasil dipotong. Pohon-pohon itu sebelumnya dianggap rawan tumbang karena tingginya mencapai 15 meter dan berada dekat sekolah serta permukiman warga.
Proses penebangan melibatkan belasan personel TRC BPBD dibantu PLN, Telkom, dan SBTV. Sejumlah kabel sempat terdampak, namun segera diperbaiki. “Semua berjalan aman dan lancar, tidak ada kerusakan fasilitas umum,” kata PLT Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar, Andan Santana.
Ia menyebut, instruksi bupati keluar lantaran cuaca hujan dan angin kencang semakin sering terjadi. “Kalau tidak segera dipangkas, pohon-pohon lapuk itu bisa membahayakan pengguna jalan maupun siswa sekolah. Jadi kami diminta bergerak cepat,” ujarnya.
Santana menambahkan, saat ini BPBD baru menangani tiga jalur prioritas yakni Jalan Delima, Jalan Pasanah, dan Jalan Edi Suwargono. “DLH juga bergerak, tapi kita belum tahu jalur mana yang mereka tangani. Ke depan, koordinasi lebih erat sangat diperlukan agar penanganan pohon bisa lebih menyeluruh,” pungkasnya. (ko)