PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Di tengah geliat pembangunan berbagai sektor di Ibu Kota Kalimantan Tengah, sektor pariwisata juga mulai dilirik sebagai potensi besar untuk menggerakkan ekonomi daerah. Namun, Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengingatkan agar pengembangannya tidak mengorbankan kelestarian alam.
Menurutnya, arah pembangunan pariwisata di Palangka Raya harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Pembangunan sektor pariwisata tidak bisa dilepaskan dari keseimbangan antara infrastruktur dan pelestarian alam,” ujarnya, Rabu (8/10).
Jati menegaskan, keindahan sebuah destinasi wisata justru akan pudar apabila pembangunan dilakukan secara serampangan. Ia juga menyebut jika kondisi alam rusak maka daya tarik wisatawan untuk mengunjungi objek wisata itu akan sirna.
Ia menilai, tren wisata saat ini semakin mengarah pada konsep eco-tourism atau wisata yang tidak hanya menawarkan panorama indah. Tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan. “Palangka Raya memiliki peluang besar lewat potensi alam seperti Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau. Tapi kalau aspek konservasinya diabaikan, maka potensi itu bisa terancam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Politisi Partai Gerindra itu menekankan bahwa pengembangan pariwisata tidak cukup hanya dengan membangun jalan, dermaga, atau fasilitas penunjang lainnya. “Yang lebih penting adalah memastikan ekosistem tetap terjaga. Infrastruktur yang baik justru harus mendukung konservasi, misalnya dengan sistem pengelolaan sampah yang modern dan jalur akses yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Meski pembangunan sektor pariwisata di Palangka Raya kerap terkendala anggaran, ia menilai hal itu bukan alasan untuk mengabaikan aspek pelestarian alam. “Pembangunan berkelanjutan tidak selalu soal besar anggaran, tapi bagaimana perencanaan dilakukan dengan bijak dan melibatkan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Jati menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam menjaga destinasi wisata. “Ketika warga sekitar merasa memiliki, mereka akan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian tempat wisata itu sendiri,” tutupnya. (ham/ans/ko)