SAMPIT, kaltengonline.com – Di tengah keberagaman yang tumbuh di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Masri menilai keharmonisan masyarakat menjadi modal penting untuk menata masa depan daerah. Ia menyebut Kotim sebagai miniatur Indonesia, di mana beragam suku, agama, dan budaya hidup berdampingan secara damai.
“Kerukunan adalah modal besar. Jika ini terpelihara, maka semua program pembangunan akan berjalan baik, dan masyarakat dapat hidup dengan damai serta bermartabat,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, keanekaragaman masyarakat Kotim mencerminkan wajah Indonesia dalam skala kecil. Di tengah perbedaan itu, kata dia, tumbuh semangat toleransi yang menjadi fondasi utama dalam memperkuat persatuan.
“Kita ini ibarat taman dengan beragam bunga. Indah karena berbeda, bukan karena sama,” tuturnya.
Masri menilai, peringatan delapan dekade kemerdekaan Indonesia menjadi saat yang tepat untuk memperkuat kembali nilai-nilai kebangsaan. “Cinta tanah air adalah bagian dari iman, dan itu harus kita rawat bersama,” ucapnya.
Ia berharap semangat kebhinekaan yang telah mengakar di Kotim dapat terus dijaga lintas generasi. Masri optimistis, selama nilai saling menghormati dan gotong royong tetap hidup, Kotim akan menjadi contoh daerah yang berhasil membangun tanpa kehilangan jati diri sebagai miniatur Indonesia.(bud)
