BI Dorong Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah di Kalteng

oleh
oleh
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias

PALANGKA RAYA, kaltengonline.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui peningkatan literasi masyarakat. Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Talkshow Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar di Aula UIN Palangka Raya, Rabu (12/11/2025).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, mengatakan bahwa perkembangan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan tren positif. Saat ini, Indonesia bahkan menempati peringkat ketiga dunia dalam pengembangan ekonomi syariah.

“Namun masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk memperluas dan memperkuat ekosistem ekonomi syariah, baik di tingkat nasional maupun daerah, termasuk di Kalimantan Tengah,” ujar Yuliansah.

Menurutnya, tantangan pertama terdapat pada sektor industri halal, terutama terkait ketersediaan serta kualitas bahan baku halal yang masih perlu ditingkatkan.

Baca Juga:  Wujudkan Program Huma Betang Tepat Sasaran

“Sementara dari sisi keuangan, sektor keuangan syariah perlu terus diperkuat, khususnya dalam mengintegrasikan aspek green economy. Inovasi dan instrumen keuangan syariah yang mendukung ekonomi hijau menjadi fokus Bank Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yuliansah menuturkan bahwa BI telah menempuh berbagai kebijakan dan memberikan sejumlah insentif guna mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air.

“Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan tersebut sebagai bentuk komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang berkelanjutan,” tegasnya.

Ia menambahkan, melalui kegiatan talkshow ini, BI ingin meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi ekonomi dan keuangan syariah.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk memperluas wawasan masyarakat sekaligus memperkuat implementasi ekonomi syariah di Kalimantan Tengah,” pungkas Yuliansah.(ko)