KASONGAN – Luapan air di DAS Katingan akibat tingginya curah hujan sejak awal September lalu hingga sekarang, masih terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Katingan. Bahkan sekarang ini ada tiga kecamatan di Kabupaten Katingan yakni Kecamatan Katingan Hilir, Kecamatan Tasik Payawan, dan Kecamatan Kamipang, berstatus tanggap darurat banjir. “Tanggap darurat untuk tiga kecamatan ini kita tetapkan sejak 13 September 2022 lalu, hingga 14 hari kedepan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan Roby kepada Kalteng Pos, Selasa (20/9) sore.
Namun jelas Roby, untuk di Kecamatan Katingan Hilir atau wilayah Kota Kasongan, akan dievaluasi untuk segera dicabut. Sehingga statusnya kembali menjadi siaga banjir. Ini dilakukan karena kondisi air di ibukota Kabupaten Katingan, sudah mulai surut. “Kecuali di daerah dataran rendah di wilayah Kelurahan Kasongan lama, ada titik tertentu yang masih tergenang,” ungkapnya.
Sementara di wilayah Kecamatan Tasik Payawan ungkapnya, kondisi air bertahan hingga di atas permukaan tanah. Begitu juga di wilayah Kecamatan Kamipang, banjir masih terjadi. Bahkan banjir sudah masuk ke satu desa wilayah Kecamatan Mendawai yaitu Desa Tumbang Bulan. “Di Desa Tumbang Bulan ini banjir sudah menggenangi jalan desa,” ujarnya.
Kemudian dengan status tanggap darurat ini, Pemerintah Kabupaten Katingan sudah mendirikan dua tenda tempat pengungsian. Yaitu di Kecamatan Tasik Payawan, dan di Kecamatan Kamipang. Selain itu ujar mantan Kabag Umum Setda Katingan ini, bantuan sembako sudah disalurkan untuk warga yang terdampak banjir. “Ada bantuan dari Pemerintah Desa, dari TNI Polri, Dinas Sosial Kabupaten Katingan, terakhir kemarin kami ada menerima bantuan dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II. Ini akan kami salurkan ke bagian hilir sesuai permintaan mereka,” terangnya.
Sementara ketika disinggung apa ada warga yang sudah mengungsi. Menurut Roby, hingga saat ini tidak ada yang mengungsi. Artinya warga yang terdampak bencana banjir ini tetap bertahan di rumahnya masing-masing, dengan cara membuat katil atau sebuah panggung di dalam rumahnya. “Padahal kita sudah menyiapkan tenda pengungsian,” ucapnya.
Selanjutnya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka dari BPBD Kabupaten Katingan juga terus melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu waspada. “Sebab kelihatannya banjir kali ini memang tidak terlalu tinggi, tapi bertahan cukup lama. Beda dengan banjir besar dulu debit airnya tinggi, tapi cepat surut. Ini air kelihatannya bertahan. Apalagi curah hujan masih sangat tinggi,” tandasnya.(eri)