kaltengonline.com – Komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah pada September 2022 adalah batu bara pada kelompok bahan bakar mineral, minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati, bijih zirkonium pada kelompok bijih, kerak, dan abu logam, kayu pada kelompok kayu dan barang dari kayu, dan karet alam pada kelompok karet dan barang dari karet.
“Dibanding bulan sebelumnya, secara umum, terjadi penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Eko menjelaskan, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar US$61,12 juta, turun sebesar 19,42 persen. Sementara itu, kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok kayu dan barang dari kayu sebesar US$6,89 juta, naik sebesar 65,81 persen.
Ia melanjutkan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada September 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta beberapa kelompok lainnya yang mengalami penurunan nilai ekspor.
Kenaikan nilai ekspor terbesar, jelas dia, terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$156,65 juta atau 161,54 persen, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$53,61 juta atau 156,12 persen.
“Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$1,41 juta atau 13,91 persen,” terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, secara kumulatif, Januari-September 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$3.188,98 juta atau 75,25 persen dari total nilai ekspor.
Selain itu, tambah dia, kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 11,80 persen atau US$499,65 juta dan 5,60 persen atau US$237,46 juta.
“Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan 101,65 persen, dari US$2.101,54 juta pada Januari-September 2021 menjadi US$4.237,80 juta pada Januari-September 2022,” tandasnya. (aza/ko)