NANGA BULIK-Pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamandau menggelar seminar dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-63 di aula BPKPD setempat, Senin (13/2).
Seminar itu dengan materi tentang gerakan cegah stunting yaitu konsumsi protein hewani, dengan sasaran kegiatan memberikan pemahaman kepada para ibu maupun perempuan yang ada di daerah Lamandau.
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana dalam sambutannya menyampaikan, stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang dihadapi Indonesia, yang disebabkan berbagai factor. Salah satunya kekurangan asupan penting seperti potensi hewani, nabati, zat besi, sebelum sampai setelah kelahiran.
“Mencegah stunting itu tidak seperti membalikan telapak tangan, ada tahap-tahapan dari usia dini, remaja, sebelum pernikahan, sampai tahap melahirkan anak.
Jadi kita bergerak melangkah bersama.
Untuk itu perlu sinergitas dari semua pihak, karena memang prosesnya jangka panjang,” kata Hendra Lesmana saat peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 di aula BPKPD setempat, Senin (13/2).
Bupati berharap, dengan dilaksanakan kegiatan rutin sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat secara luas, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting dari yang sebelumnya di angka 25 persen menjadi 14 persen, sesuai target nasional.
“Adapun tujuan seminar ini diselenggarakan untuk memberikan bekal tambahan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk menghadapi 1.000 hari pertama kehidupan pada anak dan bertujuan menambah pengetahuan serta mensosialisasikan upaya penurunan stunting yang dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat,” jelasnya.
Dalam peringtan Hari Gizi Nasional ini, sekaligus juga memperkenalkan organisasi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Lamandau, yang juga sebagai mitra pemerintah dalam penanganan perbaikan gizi di masyarakat. (lan/ens/ko)







