TAMIANG LAYANG-Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas meletakan batu pertama pembangunan situs sejarah penyebaran Injil, khususnya di Kabupaten Barito Timur (Bartim) . Kegiatan tersebut turut dihadiri keluarga Misioner Ernst Wilhemfeige yang wafat pada tahun 1901 dan dimakamkan di samping Sekretariat Resort GKE Tamiang Layang, Kelurahan Tamiang Layang, Kabupaten Bartim, Selasa (14/2).
Menurut Bupati Ampera, pembangunan situs sejarah Injil di areal makam misioner di Barito Timur untuk mengenang perjuangan dalam penyebaran Injil di Kalimantan, khususnya tanah Dayak.
“Bangunan tersebut akan menjadi situs bersejarah sekaligus menjadi tempat wisatawan ketika berkunjung ke Bartim,” ungkap Ampera.
Bupati menambahkan, ke depan nantinya juga akan dibuatkan Injil yang diterjemahkan dalam bahasa Maanyan (suku Dayak, Red). Tujuannya, agar penyebaran Injil lebih meluas di wilayah suku Dayak Maanyan.
Dijelaskannya, daerah juga menerima tamu dari Belanda dan Ketua Sinode, dengan misi melihat penyebaran Injil di daerah. Selain itu, juga lembaga Alkitab Indonesia dari Jakarta untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa Maanyan yang sudah ada untuk disempurnakan.
“Kita mengharapkan agar penyebaran Injil pertama kali di Barito Timur menjadi sejarah yang bisa diingat dan dipertahankan kepada seluruh jemaat GKE,” harap Ampera. (log/ens/ko)