Ketika Karhutla Mulai Terjadi di Kalteng

by
by
PADAMKAN API: Petugas berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di Palanga Raya, Kamis (1/6).

Bulan ini wilayah Kalteng mulai memasuki musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) rawan terjadi. Buktinya, sepekan terakhir sudah ada lahan gambut di Bumi Tambun Bungai yang hangus terbakar.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SETELAH ada penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh pihak pemerintah provinsi, beberapa upaya mulai dilakukan. Mulai dari pengusulan teknologi modifikasi cuaca (TMC), bantuan helikopter water bombing (WB), patroli rutin, hingga pendirian posko lapangan (poslap) pengendalian karhutla di kabupaten/kota se-Kalteng.

“Kami sudah mengusulkan TMC, bantuan helikopter water bombing, maupun rutin melakukan patroli ke titik lokasi rawan kebakaran, tinggal menunggu realisasi bantuan dari BNPB,” kata Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib saat dihubungi Kalteng Pos, Jumat (2/6).

Toyib menyebut, tanggal 31 Mei lalu Pemprov Kalteng telah mengaktifkan 35 poslap pengendalian karhutla yang tersebar di delapan kabupaten dan satu kota. Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran guna mewujudkan Kalteng bebas kabut asap.

“Poslap satgas pengendalian karhutla tahun 2023 di kabupaten/kota mulai diaktifkan secara serentak tanggal 31 Mei 2023 sampai dengan 27 Oktober 2023,” bebernya.

Pihaknya menyebut, anggota poslap terdiri dari babinsa, bhabinkantibmas, relawan masyarakat peduli api (MPA), relawan taruna siaga api kelurahan (TSAK), relawan desa tangguh bencana, dan taruna respons kelurahan. Anggota poslap bertugas melakukan patroli pencegahan karhutla, sosialisasi pencegahan karhutla, pemadaman kebakaran, menyusun laporan pelaksanaan tugas, dan melaksanakan penugasan lainnya yang dianggap perlu.

“Biaya operasional poslap berupa honorarium personel, makan minum, bahan bakar minyak (BBM), dan lain-lain telah dianggarkan dalam DPA BPBPK Kalteng tahun anggaran 2023,” ujarnya.

Toyib menekankan agar BPBD kabupaten/kota juga mendukung dan bersinergi dengan instansi terkait serta menambah jumlah poslap pengendalian karhutla di titik-titik lokasi rawan karhutla, sehingga bersama-sama mewujudkan Kalteng bebas kabut asap.

“BPBPK Kalteng sebagai posko induk satgas pengendalian karhutla juga memberikan dukungan kepada poslap BPBD Kota Palangka Raya di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Sebangau,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, selama periode 1 Januari hingga 1 Juni 2023 tercatat sudah ada 393 titik panas (hotspot), 242,2 hektare lahan terbakar, dan 140 kejadian karhutla. Hotspot terbanyak ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan jumlah 188 titik, sedangkan kejadian karhutla terbanyak di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dengan luas lahan terbakar mencapai lebih dari 118 hektare. (abw/irj/ce/ala/ko)

Leave a Reply