SAMPIT-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah XII Tahun 2023 yang diikuti 4.619 atlet dan mempertandingkan 28 cabang olahraga ditutup tadi malam, Sabtu (5/8) di Stadion 29 Nopember, Sampit.
Kotawaringin Timur (Kotim) berhasil menjadi juara umum. 319 medali didapat. Terdiri dari 113 emas, 88 perak dan 118 perunggu.
Kotim dapat tambahan satu emas dari cabor sepak bola.
Palangka Raya di posisi kedua dengan 82 emas, 83 perak, dan 98 perunggu. Raihan emas tim dari Kota Cantik bisa bertambah satu jika banding diterima. Ketua KONI Kotim yang juga Sekretaris Panitia Porprov XII Kalteng Ahyar Umar mengatakan akan dilaksanakan sidang atau pertemuan komisi disiplin (komdis) pada Jumat (4/8) malam untuk menentukan kelanjutan.
Sabtu malam (5/8), Ahyar menyebut, panitia akan membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi dari aduan tim sepak bola Sukamara dan Palangka Raya. “Dalam waktu dekat tim akan bekerja. Apa hasilnya, lihat saja nanti mungkin lima sampai enam hari lagi,”ujarnya.
“Kotim tidak ada masalah.
Dinyatakan juara satu atau meraih emas,”tambahnya.
Hasil investigasi, sebutnya, jika Palangka Raya tidak ada kesalahan, maka dinyatakan juara bersama dengan Kotim. Sebaliknya, jika Palangka Raya ditemukan bukti ada kesalahan seperti yang diadukan pihak Sukamara, maka akan didiskualifikasi juga.
Sukamara juga diinvestigasi, jika ada kesalahan, akan didiskualifikasi, jika tidak ada, ya bisa juara bersama.
“Untuk pertandingan sudah ditiadakan,”ungkapnya seraya medali perunggu dipastikan milik Kobar.
Sebelum partai itu, Komisi Disiplin (Komdis) Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Kalteng sudah mengeluarkan surat rekomendasi untuk mendiskualifikasi Sukamara.
Sanksi itu diberikan setelah Sukamara terbukti menurunkan pemain tidak sah saat babak semifinal menghadapi Palangka Raya.
Dinyatakan pula kemenangan Sukamara atas Palangka Raya di semifinal dapat batal.
Artinya kemenangan diberikan kepada Palangka Raya dan berhak lolos ke final.
Apresiasi dan Evaluasi Sejumlah kontingen memberikan tanggapan berbeda-beda dengan penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan se-Kalteng kali ini. Ada yang kecewa dan tidak sedikit yang mengaku puas dengan penyelenggaraan porprov yang digelar 26 Juli-5 Agustus 2023 ini.
Ketua KONI Murung Raya Herianson D Silam mengaku puas dengan hasil yang dicapai kontingen Mura. Karena melihat semangat para atletnya, dan prestasi olahraga Mura kali ini meningkat tajam dibanding porprov edisi sebelumnya.” Terkait penyelenggaraan porprov kali ini, kami sangat apresiasi tuan rumah,”ungkap Herianson.
Ketua KONI Sukamara, Mohamad Yamin mengaku puas dengan hasil yang diraih kontingen Sukamara.
Namun dia kecewa dan menyayangkan tidak diselenggarakannya partai final cabor sepak bola.
Ketua KONI Kabupaten Katingan Christian Rain mengaku puas dengan hasil yang dicapai kontingen Katingan. Dia menilai penyelenggaraan porprov kali ini sudah cukup bagus.
Terutama dari sisi tim kesehatan dan alat medisnya, maupun kesiapan panitia lainnya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Namun dari sisi teknis, ada beberapa hal yang dia nilai menjadi kekurangan dalam kegiatan tersebut.
Pertama terkait penambahan nomor cabang olahraga saat temu teknik. Seharusnya, tegas Rain, jika ada tambahan nomor cabor, disampaikan dalam buku besar yang di awal telah disepakati bersama.
“Karena tiba-tiba ada penambahan, akhirnya KONI bingung. Untuk memprediksi cabor mana yang mau dikirimkan, dengan nomor apa yang dikirimkan. Jadi seharusnya sudah disepakati dari awal. Berdasarkan keputusan panitia besar.
Bukan diputuskan oleh cabor. Ini kok tiba-tiba ada penambahan,” tegasnya.
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengaku cukup puas dengan kerja keras atlet Lamandau pada ajang Porprov XII. “Capaian dari porprov sebelumnya ada peningkatan perolehan emas, yang membuat kita optimistis ke depan. Artinya peluang untuk ditingkatkan degan pembinaan yang baik menjadi hal yang mungkin,” kata Hendra.
Kendati demikian, Hendra tidak menampik, harus ada evaluasi terhadap penyelenggaraan Porprov 2023.
“Banyak hal yang harus dievaluasi. Salah satunya tentang keaslian atlet (putra daerah). Di sisi lain kita harus bisa memahami bahwa porprov adalah wahana pemerintah untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial asli warga Kalteng, untuk diangkat ke kompetisi yang lebih tinggi di tingkat nasional,” ungkapnya.
Ketua KONI Kabupaten Pulang Pisau Yoppy Satriadi mengaku belum puas atas hasil yang diraih kontingen Pulang Pisau. Dia minta agar atlet Pulpis tidak mudah berpuas diri dengan prestasi yang ada.
Sebagai ketua kontingen Pulang Pisau, Yoppy menilai, perjalanan mengikuti porprov secara umum baik.
“Bahwa tidak sempurna, memang tidak ada yang sempurna di dunia ini,”ujarnya seraya mengapresiasi tuan rumah porprov.
“Kami bermimpi, mudahmudahan Pulang Pisau juga bisa menjadi tuan rumah porprov di kemudian hari,” tambahnya.
Ketua Kontingen Porprov XII Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar menilai, penyelenggaraan Porprov XII di Kotim masih kurang matang. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari awal pembukaan hingga akhir. Seperti kesiapan panitia dalam menetapkan jadwal pertandingan.
“Ini yang membuat kita dari luar daerah harus menambah durasi di sana yang tentunya berdampak pada biaya operasional membengkak. Sedangkan keikutsertaan Bartim dengan dana terbatas,”singgung pria yang juga menjabat Sekda Bartim ini kepada Kalteng Pos.
Meski begitu, menurut Panahan, pihaknya merasa puas dengan perolehan medali yang diraih Bartim kali ini setelah cukup maksimal mengikuti semua pertandingan dengan baik.
“Tahun ini kita lebih banyak mengikuti cabor yang tentunya ada peningkatan, meski untuk hasilnya masih jauh dari target,” tambahnya. (ko)