Cegah Dehidrasi, Jemaah Diimbau Banyak Minum Air
kaltengonline.com – Jemaah haji asal Kota Palangka Raya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4 telah bertolak menuju Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Rabu (15/5). Rombongan berjumlah 215 jemaah haji itu akan berangkat menuju Tanah Suci melalui embarkasi Banjarmasin, Kamis (16/5). Jemaah diwanti-wanti untuk selalu menjaga kesehatan fisik, karena di Arab Saudi sedang terjadi suhu panas cukup terik.
Kemar in, rombongan jemaah bertolak menggunakan enam bus menuju asrama haji di Kalsel. Keberangkatan mereka dilepas tangis haru keluarga dan kerabat. Secara simbolis, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu melepas keberangkatan jemaah di halaman Gedung Palampang Tarung, Jalan Tjilik Riwut Km 5.
Hera Nugrahayu tak henti-hentinya mengingatkan para jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan, baik saat berangkat, melaksanakan ibadah haji, hingga kembali ke Palangka Raya. Selain itu, ia juga berpesan kepada para jemaah untuk mempersiapkan mental dan spiritual, karena perjalanan haji bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang butuh kesabaran, ketahanan, serta niat yang tulus
“Kami Pemerintah Kota Palangka Raya sangat berharap agar para jemaah dapat menjaga kesehatan diri karena ada perbedaan cuaca, harus bisa menyesuaikan diri, harus bisa menjaga daya tahan tubuh, apalagi cuaca di sana cukup panas, sehingga menjaga kondisi tubuh adalah hal paling utama untuk dilakukan, agar ibadah bisa lancar dan nyaman,” kata Hera.
Hera juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan sesama jemaah selama menjalankan ibadah, meski tiap kloter memiliki pendamping yang bisa membantu. Ia meminta para jemaah bisa saling membantu satu sama lain. Selain menjaga kesehatan dan kekompakan, jemaah diminta untuk fokus menjalankan ibadah sehingg bisa kembali ke Tanah Air dengan predikat haji mabrur
Kepala Kanwil Kemenag Kota Palangka Raya Nur Widiantoro menambahkan, jemaah haji asal Palangka Raya dalam kondisi baik dan sehat. Ia menuturkan, rangkaian indah haji telah disampaikan kepada jemaah, memastikan semua petugas termasuk tenaga kesehatan dan pendamping sudah siap untuk membantu para jemaah dalam melaksanakan ibadah haji.
Nur Widiantoro mengatakan, saat ini kondisi cuaca di Tanah Suci cukup panas, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Karena itu ia mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dengan cara banyak mengonsumsi air putih.
“Selain itu keberangkatan kita besok (hari ini) diperkirakan akan dilakukan setelah salat Magrib, sehingga salat Magrib dan Isya akan kita jama atau gabung, baik dilakukan saat salat Magrib atau salat Isya, kemudian salat Subuh diperkirakan masih dalam pesawat, sehingga salat Magrib, Isya, dan salat Subuh akan dilakukan dalam posisi duduk di pesawat,” tambahnya.
Kepala Kanwil Kemenag Kota Palangka Raya juga menegaskan pentingnya menjaga kekompakan dan kepatuhan terhadap jadwal kegiatan. Ia mengingatkan jemaah untuk melapor ke petugas, jika ada kegiatan lain yang ingin dilakukan. Dengan kerja sama dan kedisiplinan, diharapkan perjalanan ibadah haji kali ini berjalan lancar dan membawa berkah bagi semua jemaah.
Salah satu jemaah, Sri Dewi Asmawati, mengungkapkan rasa syukur karena setelah menunggu selama 13 tahun, kini ia bersama sang adik Barsiah bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Sri mengungkapkan, seharusnya ia bersama sang adik berangkat tahun 2020 lalu. Namun karena saat itu Indonesia dilanda Covid-19, keberangkatan harus ditunda. Namun Barsiah tidak terlalu mempersalahkan penundaan itu. Yang disyukuri Sri dan Barsiah, bahwa mereka dapat bersama-sama berangkat tahun ini.
“Alhamdulillah kami diberi umur panjang dan kesempatan untuk berangkat, walaupun sebenarnya tahun 2020 lalu, tapi enggak apa-apa, kami bersyukur dengan kesempatan ini, karena merupakan panggilan Allah Swt,” kata Sri.
Selama ini keduanya telah melakukan berbagai persiapan. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan dengan sering berolahraga dan jalan kaki pada pagi dan sore hari.
“Selain menjaga kesehatan, kami juga siapkan obat-obatan untuk kebutuhan pribadi, juga sudah ada persiapan lain yang biasa dilakukan seperti doa bersama, lalu salat sebelum berangkat, itu sudah kami lakukan beberapa hari sebelumnya,” tambahnya.
Ada perasaan sedih dalam hati Sri karena harus meninggalkan anak, cucu, dan keluarganya. Ia hanya berpesan agar keluarga selalu mendoakannya dan sang adik agar dapat kembali ke Palangka Raya dengan selamat, serta diberi kelancaran selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. (mut/ce/ala/ko)