Bantuan Alsintan Dongkrak Produksi Padi dan Sejahterakan Petani Kapuas

oleh
oleh
PERTANIAN: Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno dan anggota DPRD Kapuas Thosibae Limin menyapa petani saat penanaman perdana padi di lahan CSR Desa Sei Kayu, Sabtu (21/6).
PERTANIAN: Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno dan anggota DPRD Kapuas Thosibae Limin menyapa petani saat penanaman perdana padi di lahan CSR Desa Sei Kayu, Sabtu (21/6).

KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Thosibae Limin, memberikan apresiasi atas bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Kapuas.

Bantuan tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam mendukung kemajuan sektor pertanian, khususnya dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian masyarakat. Th osibae menyampaikan, dengan adanya alsintan yang lebih modern dan efi sien, para petani diharapkan mampu mengolah lahan pertanian secara lebih cepat dan optimal.

Hal ini diyakini dapat berdampak langsung terhadap peningkatan hasil produksi, terutama tanaman padi yang menjadi komoditas utama di wilayah tersebut. “Bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian ini sangat kami apresiasi. Harapan kami, melalui dukungan ini, produksi padi di Kabupaten Kapuas akan semakin meningkat, sehingga kesejahteraan petani pun ikut terdongkrak,” ujar Thosibae.

Ia menambahkan bahwa program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas memberikan berkontribusi besar terhadap penguatan sektor pertanian di daerah. Menurut dia, sinergi antara pemerintah pusat, daerah merupakan kunci utama dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Baca Juga:  Terminal Banama Tingang Disiapkan Jadi Rest Area dan Sentra UMKM

“Dengan adanya program CSR di Kabupaten Kapuas, saya optimistis Kabupaten Kapuas dapat menjadi sentra produksi padi di Kalimantan Tengah, bahkan mampu berperan dalam mendukung ketahanan pangan secara nasional,” katanya.

Th osibae juga mengingatkan pentingnya perawatan dan pemanfaatan alsintan secara tepat oleh para petani. Ia berharap, dinas terkait dapat memberikan pendampingan dan pelatihan agar alsintan tersebut digunakan secara maksimal dan berkelanjutan.

“Saya berharap alat ini benarbenar dimanfaatkan oleh kelompok tani, bukan hanya menjadi pajangan. Perlu ada pengawasan, pendampingan, dan pelatihan agar penggunaannya benar dan tepat sasaran,” tambahnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk petani, untuk terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pertanian, dengan tetap menjaga kearifan lokal serta kelestarian lingkungan. “Pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan. Kita semua harus berperan aktif dalam menjaganya,” tandasnya. (art/ko)