Palangka Raya Raih Peringkat 2 Kinerja Penurunan Stunting Kalteng

oleh
oleh
MENERIMA: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menerima penghargaan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam penurunan stunting tahun 2025, di Aurilia Hotel, Senin (30/6).
MENERIMA: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menerima penghargaan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam penurunan stunting tahun 2025, di Aurilia Hotel, Senin (30/6).

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Kota Palangka Raya berhasil menempati peringkat kedua dalam penilaian kinerja percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota Se-Kalimantan Tengah tahun 2025. Capaian ini diraih Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya berkat konsistensi pelaksanaan delapan aksi konvergensi stunting, inovasi program, serta komitmen kuat dalam menurunkan prevalensi stunting.

Kota Palangka Raya memperoleh nilai kinerja sebesar 96,6, berdasarkan penilaian yang mengacu pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Di mana angka prevalensi stunting Kota Palangka Raya tercatat sebesar 19,1 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini dan mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan angka stunting.

Alhamdulillah, berkat kerja keras lintas sektor dan kolaborasi yang baik, Kota Palangka Raya bisa menekan angka stunting hingga 19,1 persen. Ini bukan pencapaian yang mudah,” ujar Fairid saat ditemui selepas giat di Aurilia Hotel, Senin (30/6).

Ia menjelaskan, dalam menekan angka stunting, pemerintah telah menetapkan lokus atau wilayah prioritas penanganan sebagai langkah awal yang strategis. Menurutnya penetapan lokus sangat penting agar intervensi lebih terarah. Setelah itu, pihaknya mendata siapa saja yang berhak menerima bantuan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun (baduta).

Baca Juga:  Duta Mall Palangka Raya Jadi Magnet Ekonomi Baru Kalteng

Fairid menambahkan, upaya penanggulangan stunting tidak hanya terbatas pada pemberian makanan tambahan atau vitamin, namun juga mencakup perbaikan standar hidup masyarakat.

“Kami fokus pada pemenuhan gizi, nutrisi, dan juga kelayakan tempat tinggal. Stunting tidak hanya soal makan, tapi juga soal lingkungan dan pola hidup sehat,” katanya.

Ia berharap tren positif ini terus berlanjut sehingga ke depan angka stunting di Palangka Raya bisa turun lebih signifikan. Berbicara mengenai target, orang nomor satu di Kota Cantik ini memiliki keyakinan bahwa dalam masa yang akan datang, angka stunting di Kota Palangka Raya akan lebih rendah di bawah rata-rata provinsi bahkan rata-rata nasional.

“Ini tantangan, tapi bukan hal yang mustahil jika kita bekerja bersama-sama,” tegas Fairid.

Dengan pencapaian ini, Pemko Palangka Raya menunjukkan komitmennya untuk menjadikan Kota Cantik sebagai model kota sehat dan ramah anak di Kalimantan Tengah. (ham/ans/ko)