PALANGKA RAYA – Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2022 dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,31 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah pertambangan dan penggalian 33,51 persen diikuti dengan jasa perusahaan 22,20 persen.
“Namun demikian, terdapat tiga lapangan usaha mengalami kontraksi. Kontraksi terdalam terjadi pada kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 8,75 persen,” Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, baru-baru ini.
Ia melanjutkan, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan-II 2022 (y-on-y), kategori pertambangan dan penggalian memberikan andil paling besar 4,56 persen, diikuti transportasi dan pergudangan 1,34 persen serta perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor 1,04 persen.
Eko juga menyampaikan, untuk struktur PDRB Kalimantan Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2022 didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 20,76 persen. Diikuti pertambangan dan penggalian 16,66 persen dan industri pengolahan 15,61 persen.
“Ketiga lapangan usaha tersebut memiliki peranan lebih dari setengah perekonomian Kalimantan Tengah sebesar 53,04 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2022 tumbuh 2,92 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan aosial wajib 50,84 persen. Diikuti oleh kategori transportasi dan pergudangan sebesar 10,06 persen serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 4,18 persen. Sementara itu, kategori jasa keuangan, industri pengolahan, konstruksi, eeal estate, dan jasa pendidikan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 7,28 persen, 2,52 persen, 2,41 persen, 1,97 persen dan 1,21 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan-II 2022 (q-to-q), kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 200 persen,” ujarnya.
Eko juga menjelaskan, mengenai ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2022 secara kumulatif dibandingkan dengan triwulan II-2021 tumbuh sebesar 7,32 persen. Dari seluruh lapangan usaha, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif kecuali kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi 3,91 persen.3
“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah pertambangan dan penggalian 30,07 persen serta transportasi dan pergudangan sebesar 19,34 persen,” tutupnya. (aza/ko)