PALANGKA RAYA-Salah satu program Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Kalimantan Tengah tahun 2022 adalah mendorong terwujudnya masjid ramah anak (MRA) dan masjid ramah difabel (MRD) di Kalimantan Tengah. Untuk mewujudkan program tersebut, PW-DMI Kalteng melaksanakan lomba masjid ramah anak dan difabel (MRAD).
Lomba tersebut akan diikuti oleh masjid-masjid yang ada di Kalimantan Tengah, terutama masjid yang telah memprogramkan MRA dan MRD. Pada tahap awal, masjid peserta lomba ditentukan oleh Pimpinan Daerah DMI kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Selanjutnya masjid-masjid tersebut dinilai oleh tim juri yang ditunjuk oleh PW DMI Kalteng.
Ketua Harian PW-DMI Kalteng Dr H Bulkani MPd dalam rilisnya menyatakan lomba tersebut dilaksanakan guna menstimulasi dan mendorong masjid-masjid se Kalimantan Tengah untuk menjadi masjid ramah anak dan difabel.
“Kami berharap dari lomba ini, masjid-masjid di Kalteng termotivasi untuk menjadi masjid ramah anak dan difabel, minimal sebagai MRAD percontohan di setiap kabupaten,” kata Bulkani.
Saat ini MRAD merupakan suatu kebutuhan untuk mengakomodir pemenuhan hak anak atau difabel untuk melaksanakan ibadah di masjid. “Masjid tidak boleh tertutup bagi anak-anak kita. Sudah saatnya kita merubah pola fikir, bahwa kehadiran anak di tempat ibadah bukanlah sebagai gangguan tetapi sebagai potensi masa depan,” tambah Bulkani.
Lomba MRAD menyediakan hadiah dan dana pembinaan bagi pemenang lomba. Masjid pemenang rencananya akan diumumkan ketika pelaksanaan Rakor DMI bulan November 2022 di Palangka Raya.
Adapun beberapa indikator yang akan diukur adalah adanya dukungan kebijakan, dukungan SDM, dukungan sarana prasarana, dan dukungan serta paratisipasi masyarakat sekitar masjid dalam program MRAD.
Sebagai contoh, masjid ramah anak seharusnya menyediakan fasilitas belajar dan bermain anak secara memadai di lingkungan masjid, sehingga dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas anak. (sma/sos/b5/ko)