TPPS Barsel Kunker ke Gumas

oleh
oleh
SETELAH PELANTIKAN: Penjabat Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana foto bersama usai melantik pejabat tinggi pimpinan pratama di Barsel, beberapa waktu lalu.

“Kami ingin mencari kiat-kiat dengan Pemkab Gumas mengenai survei status gizi (SSG) yang terjadi di kabupaten setempat dari 35,9 persen bisa menjadi 17,6 persen. Ini yang ingin kami gali dan pelajari”

Yoga P Utomo Asisten I Setda Barsel

BUNTOK-Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Gunung Mas (Gumas), akhir pekan lalu.

Kedatangan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Barito Selatan itu disambut Bupati (Wabup) Gunung Maas Efrensia LP Umbing selaku ketua Gugus Tugas TPPS setempat didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Lurand di ruang rapat lantai I Kantor Bupati Gumas.

Asisten I Setda Barsel Yoga P Utomo menyampaikan, maksud dan tujuan kedatangan TPPS Kabupaten Barito Selatan ke Gumas untuk melakukan studi banding mengenai bagaimana penanganan percepatan penurunan stunting di Gumas.

“Kami ingin mencari kiat-kiat dengan Pemkab Gumas mengenai survei status gizi (SSG) yang terjadi di Kabupaten setempat dari 35,9 persen bisa menjadi 17,6 persen. Ini yang ingin kami gali dan pelajari,” kata Yoga, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Imunisasi HPV Jadi Upaya Pencegahan Kanker Rahim di Barsel

Sebab, menurut dia, stunting merupakan masalah bangsa yang serius karena menyangkut pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi bangsa mendatang.

Yoga menambahkan, semua pihak yang terlibat dalam mengatasi masalah stunting dan program pemerintah lainnya harus terus berinergi supaya dapat menyongsong Kabupaten Barsel yang lebih baik lagi ke depannya.

“Perlunya kebersamaan dari semua pihak agar masalah stunting dapat kita atasi, sehingga mutu generasi penerus bangsa ini terwujud dalam misi untuk melahirkan generasi emas pada tahun 2045 nanti,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, target percepatan penurunan stunting di tahun 2024 dan target perubahan status Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju di 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045 terus digencarkan.

“Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memenuhi tiga indeks. Diantaranya kelangsungan hidup survival, pendidikan, dan kesehatan. Ketiga indeks tersebut menjadi penopang tingkat produktivitas pekerja di masa mendatang,” ungkap Yoga P Utomo. (ner/ens/ko)