Rokok dan Beras Menyumbang Inflasi di Sampit

by
by
TOKO KELONTONG : Pedagang ketika menunggui dagangannya di Pasar Kahayan, belum lama ini. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga selain rokok kretek filter dan beras, ada juga kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan nila, minyak goreng, martabak dan air kemasan.

“Komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Februari 2023 antara lain rokok kretek filter, beras, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan nila, minyak goreng, martabak, air kemasan, dan rokok kretek”

Eko Marsoro Kepala BPS Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2023 di Sampit secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,11 pada Januari 2023, menjadi 117,23 pada Februari 2023.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Februari 2023 antara lain rokok kretek filter, beras, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan nila, minyak goreng, martabak, air kemasan, dan rokok kretek,” kata Kepala BPS Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, belum lama ini.

“Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga antara lain tomat, kangkung, ikan tongkol, telur ayam ras, ikan selar, bayam, semangka, ikan kapar, makanan ringan dan udang basah,” imbuhnya.

Sebelumnya Eko menyampaikan, inflasi pada Februari 2023 sebesar 0,10 persen di Sampit terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Yaitu pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,36 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,26 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,20 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,15 persen.

“Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,12 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan relatif stabil. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,26 persen, serta kelompok transportasi 0,05 persen,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat inflasi tahun kalender pada Februari 2023 sebesar 0,21 dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 5,63 persen. Inflasi tahun ke tahun pada Februari 2023 terjadi karena peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi 14,53 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman 7,58 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 6,20 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,81 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,47 persen.

“Untuk kelompok pendidikan sebesar 3,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,03 persen, kelompok kesehatan 2,50 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,81 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,42 persen,” tandasnya. (aza/ko)

Leave a Reply