UI Racing Team bakal tampil di ajang yang memiliki segala aspek Formula 1. Persaingan bakal keras karena untuk menjadi peserta di kompetisi tersebut saja harus melalui serangkaian tes.
AGFI SAGITTIAN, Depok
”YUK satu.. dua.. tiga..,” kata Allansyah kepada Rifat, Rayhan, dan tiga orang lainnya sembari mengangkat sasis mobil formula dari sebuah meja. Mobil tersebut dalam keadaan yang belum sempurna.
Keempat rodanya tidak terpasang, bodi juga tidak dirangkai, karena tim sedang melakukan upgrade di beberapa sektor. Mobil lantas mereka letakkan di lantai, di depan spanduk besar bertulisan UI (Universitas Indonesia) Racing Team yang digantung di sebuah dinding basemen.
Basemen gedung Pusgiwa UI di Depok itu menjadi paddock sekaligus base camp tim balap UI Racing Team. Base camp yang menjadi titik leburnya ide, harapan, dan semangat para anggota tim racing universitas jaket kuning tersebut. Bulan-bulan ini menjadi bulan yang sibuk bagi Allansyah Putra Dewantoro dan kawankawannya setim.
ER6N.
(agf/c7/ttg/jpg) Herson mengatakan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat malam kejadian langsung memerintahkan pihaknya untuk melihat kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa dilakukan agar operasional sekolah dapat berjalan seperti biasa.
“Kami dari Pemprov Kalteng yang bertugas menaungi SMA se-Kalteng, harus memikirkan lagi agar dua ruang kelas yang terbakar itu dapat direhabilitasi atau dibangun bangunan baru, nanti akan dinilai dulu kelayakannya, kalau tidak bisa dibangun di situ lagi berarti kita harus bangun bangunan kelas baru nih,” beber Herson sembari mengetahui bahwa bangunan yang terbakar tersebut telah berdiri sejak tahun 1997.
Atas kejadian kebakaran yang menimpa sekolah tersebut, Herson menekankan kepada semua sekolah di bawah naungan Disdik Provinsi Kalteng memperkuat proteksi kebakaran. Penjagaan harus lebih ketat terhadap potensi-potensi kebakaran.
Diperlukan upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan dari penjaga sekolah terhadap potensi kebakaran.
Dalam kasus SMAN 5 Palangka Raya, sekolah tersebut tidak memiliki alat pemadam kebakaran (apar) sementara yang seharusnya terdapat di sekolah-sekolah.
“Nanti kami harus melengkapi setiap sekolah agar memiliki apar sementara sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan kebakaran.
Selanjutnya kami akan lakukan penyuluhan bagi sekolah, utamanya penjaga sekolah, karena kita ketahui kalau malam hari sekolah ini kan tidak ada orang, hanya penjaga sekolah, maka dari itu perlu meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
Herson mengimbau kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang berpotensi dapat mengganggu kondusivitas sekolah. Tak hanya potensi kebakaran, menurut Herson, sekolah yang ia perkirakan hampir 11 hektare itu harus juga diperkuat keamanannya.
Pantauan Kalteng Pos di lokasi kejadian, Sabtu (11/3), sejak pukul 07.00 WIB, dua ruang kelas itu tercakup dalam satu bangunan.
Kelas dipisahkan oleh dinding berbahan plafon kalsiboard yang telah habis terlalap api. Dua kelas tersebut adalah XII Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB) dan XII Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1.
Sekujur dinding dan tiang bangunan itu terbuat dari bahan beton yang telah menghitam akibat terbakar. Sebagian cat tembok terkelupas dan sebagian kulit tembok telah terungkap, memperlihatkan bahan dasar bangunan. Adapun atap, balkon, dan bingkai jendela berbahan kayu. Hampir semua bagian bangunan yang berbahan kayu hangus dilalap api, tersisa puingpuing.
Penjaga sekolah SMA Negeri 5 Palangka Raya Henri (39) yang saat itu berada di lokasi kejadian menyebut api sudah melalap ruang kelas XII Bahasa dan XII IPS 1 pada Jumat malam pukul 19.30 WIB. Kala itu dirinya sedang beristirahat dari berjaga malam bersama dengan seorang rekannya. Ia baru menyadari ada ruang kelas yang terbakar usai listrik sekolah mati.
“Saat itu sekitar jam setengah delapan lampu di sekolah tiba-tiba mati, tapi kami lihat di tempat-tempat lain kok masih hidup, kami heran.
Setelah kami perhatikan sekitar, tiba-tiba mata saya tertuju pada bangunan kelas yang sangat bercahaya terang, saya sambangani, ternyata ruang kelas terbakar,” ungkap Henri kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, saat meninjau kondisi ruangan pasca kejadian, Kepala SMAN 5 Palangka Raya Muhammad Ramli mengatakan bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1997 lalu itu terbakar. Berdasarkan laporan peristiwa yang pihaknya tulis, kebakaran bermula dari atas gedung yang diikuti dengan padamnya listrik di lokasi sekolah.
Sampai saat ini pihaknya masih belum dapat mengatakan penyebab pasti kebakaran karena masih diselidiki.
“Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.30 WIB oleh Tim Pemadam Kebakaran Provinsi, Kota Palangka Raya, dan swadaya masyarakat yang juga dibantu warga sekolah setempat,” kata Ramli kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Dua kelas yang terbakar itu disinyalir mengganggu aktivitas belajar siswa seperti biasa. Sebab, ruangan yang biasanya digunakan pihak sekolah untuk melangsungkan proses belajar mengajar habis dilalap api. Atas hal itu, Ramli mengungkapkan proses belajar mengajar siswa dari dua kelas yang terbakar itu nantinya akan dilangsungkan di aula sekolah.
“Siswa-siswi yang kelasnya terbakar akan kami pindahkan sementara di aula. Jadi peristiwa kebakaran ini tidak mengganggu jam belajar dan aktivitas belajar siswa.
Lagipula siswa yang kelasnya terbakar ini sudah kelas 12, jadi intensitas belajar sudah berkurang, selanjutnya hanya ujian-ujian yang akan mereka hadapi,” bebernya.
Kebakaran terjadi seiring dengan padamnya listrik di lingkungan sekolah. Terjadinya kebakaran masih diduga kuat akibat korsleting listrik.
Api telah melalap sebagian bangunan sekolah dan penjaga sekolah baru menyadari usai api telah besar. Tak hanya itu, alat pemadam api ringan (apar) juga tidak terdapat di sekolah, khususnya di sekitar bagian bangunan yang terbakar.
“Sudah kami wanti-wanti untuk menjaga sekolah dari hal-hal yang tidak diinginkan, di sini ada satpam, penjaga sekolah, lalu cleaning service yang selalu standby untuk menjaga sekolah ini, tapi yang namanya musibah ya mau gimana lagi,” tuturnya.
Belajar dari pengalaman ini, Ramli mengatakan pihak sekolah akan lebih meningkatkan proteksi keamanan dan lain-lain agar lingkungan sekolah jauh dari kejadian yang tidak diinginkan, salah satunya seperti kebakaran.
“Akan kami tingkatkan.
Terkait apar dulu sebenarnya ada, tapi alat itu tidak sanggup juga memadamkan kebakaran sebesar itu, mana kebakarannya di atas lagi, malam itu di ruang guru ada dua orang, nah lampu tibatiba mati, lalu muncul api.
Kami pihak sekolah sudah siap siaga, tapi yang namanya musibah ini kan,” bebernya.
Dua ruangan siswa hangus terbakar termasuk berbagai sarana yang ada di dalamnya.
Pihak sekolah menegaskan ketiadaan ruangan tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa sebab sudah terdapat ruangan pengganti yakni aula sekolah yang muat menampung siswa-siswi dari dua kelas.
Adapun pada Senin (13/3) nanti, ujian praktek untuk siswa-siswi kelas XII akan dilangsungkan. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas dan Publikasi SMAN 5 Palangka Raya Luqman Juhara menambahkan pada kelas XII IPS 1 terdapat 37 siswa dan kelas XII IBB terdapat 10 siswa. “Mereka para siswa dari dua kelas yang terbakar itu akan dialihkan ke aula sekolah. Insya Allah tidak memengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Senin nanti akan ada ujian praktek, kegiatan itu juga akan dilakukan siswa di aula sekolah, memperhitungkan jumlah siswa dan luas ruang aula, itu cukup saja,” jelasnya.
(dan/ram) Allansyah adalah ”the president” alias ketua UI Racing Team. Beberapa bulan lagi, tepatnya Juli 2023, tim yang dia pimpin tersebut akan terbang ke Eropa mengikuti kompetisi European Formula Student Competition 2023.
Formula Student Competition adalah kompetisi formula mahasiswa dari seluruh dunia untuk mendesain, membangun, untuk kemudian diadu dalam serangkaian tes statis dan dinamis. Di European Formula Student Competition 2023, ada kurang lebih delapan kategori perlombaan yang akan diikuti UI Racing Team. Tak sembarangan tim bisa ikut kompetisi tersebut.
Sebab, untuk bisa terpanggil menjadi peserta, sebuah tim harus melalui serangkaian tes. ”Dari 600-an peserta, hanya diambil sekitar 35 di kategori combustion engine yang kita ikuti,” ujar Allansyah kepada Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Ini bukan kali pertama UI Racing Team ikut ajang internasional. Tapi, tetap saja, ini momen yang mendebarkan buat Allansyah dan kawan-kawan.
Sebab, UI Racing Team terus beregenerasi.
Setiap tahun punya tim yang berbeda, diharuskan mengembangkan mobil yang berbeda, dan mengikuti kompetisi yang juga berbeda.
”Ada 20 orang yang akan berangkat ke Eropa. Bagi semuanya, ini kompetisi balap internasional perdana,” ujar Allansyah yang berstatus mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UI itu.
Apalagi, rekam jejak hebat UI Racing Team pada tahun-tahun sebelumnya ikut menambah tantangan bagi Allansyah untuk membawa timnya meneruskan tren positif tersebut. UI Racing Team pernah menyabet Top 5 Formula Japan 2018 dan juara III Endurance Event dalam ajang IIMS 2029.
Ajang di Benua Biru pada Juli nanti itu juga bakal jadi ajang internasional pertama setelah sempat terjeda karena pandemi Covid-19.
UI Racing Team tidak sendirian dalam mengembangkan mobil formula. Senior, dosen kampus, hingga pihak-pihak luar kampus juga disebut mereka selalu membuka ruang untuk konsultasi.
”Misalnya untuk mesin, kami berkonsultasi dengan bengkel-bengkel balap. Selanjutnya untuk elektronik dan lain-lain, ada pihak yang kami anggap bisa memberikan masukan meski tidak ada kerja sama resmi,” katanya. Mobil Formula milik UI Racing Team dibangun menggunakan custom chassis yang full dirancang dan dimanufaktur anggota tim. Untuk mesin, digunakan mesin dua silinder berkapasitas 650 cc copotan Kawasaki Ninja ER6N. (agf/c7/ttg/jpg/ko)