PALANGKA RAYA – Intensitas hujan cukup tinggi harus diwaspadai oleh masyarakat akan potensi timbulnya berbagai macam penyakit. Salah satunya yang harus diperhatikan adalah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty yang memicu penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan demam dengue (DD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, dr Andjar Hari Purnomo mengatakan, di kota Cantik, Januari- Maret terdeteksi ada 42 kasus DBD dan 56 DD yang menyerang warga. Dari jumlah itu, kasus terbanyak ditemukan di Kelurahan Palangka dan Langkai.
“Dari data puskemas yang ada, dari Januari lalu, ditemukan warga terserang DD ada 56 orang dan DBD ada 42 orang, adanya kasus tersebut memang berkaitan dengan tingginya curah hujan dan kebersihan lingkungan sehingga penyakit tersebut muncul,” ungkap Andjar Hari Purnomo.
Guna menangkal dua penyakit tersebut, Andjar mengimbau warga pada saat musim hujan tidak membuang sampah plastik sembarangan seperti botol air mineral, wadah plastik terutama yg dapat menampung air hujan, jika menemukan barang-barang tersebut agar segera disingkirkan seperti membiarkan tempat-tempat penampungan air dalam keadaan terbuka.
“Selain itu warga juga diimbau menguras penampungan air, bak mandi, paling kurang seminggu sekali, dengan menaburkan abate pada tempattempat penampungan air yang sulit dikuras. Abate dapat diperoleh di puskesmaa secara gratis,” tambahnya.
Apabila ada warga yang menderita demam 2-7 hari agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan, supaya bisa mencegah dan mendeteksi dini DBD supaya bisa mendapat pertolongan medis. Selalu pantau dan berantas jentik di rumah masing-masing, jangan biarkan jentik menetas menjadi nyamuk dewasa.
“Yang paling penting ialah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi gizi seimbang, berperilaku hidup bersih dan sehat, kita berharap jangan sampai kasus ini terus naik, sehingga warga bisa melakukan pencegahan lebih dini,”katanya. (ena/ram/ko)