KUALA KURUN – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dan Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Gunung Mas menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVI dan Festival Seni Qasidah (FSQ) X tahun 2023, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini dengan tema “Merangkai kehidupan bersendikan Alquran, untuk mewujudkan Kabupaten Gumas bermarwah, maju, sejahtera dan bersinar”.
“MTQ dan FSQ menjadi pedoman umat Islam untuk melakukan pembinaan dan mendorong umat, agar memiliki pemahaman, kesadaran serta tanggung jawab dalam menjalankan tuntunan agama pada kehidupan pribadi dan sosial kemasyarakatan,” kata Bupati Gumas Jaya Samaya Monong saat pembukaan kegiatan LPTQ Gumas, Senin malam (7/8).
Dalam pelaksanaan MTQ dan FSQ, menurut bupati, LPTQ dan LASQI harus lebih proaktif melakukan upaya menjaga kemurnian, kesucian serta kemuliaan Alquran dengan berbagai kegiatan. Jangan bangga dan puas karena melihat pengembangan syiar Alquran yang ditampilkan dalam penyelenggaraan MTQ dan FSQ. Tetapi harus lebih memperhatikan implementasi dan pengamalan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Aktualisasi nilai Islam sebagai sumber daya moral dan spiritual dalam setiap muslim, ada kewajiban untuk berdakwah dalam bentuk mengajak berbuat baik. Itu menjadi upaya untuk menyelamatkan dan mengembangkan fitrah manusia serta memperbaiki kualitas umat atau masyarakat,” terangnya.
Bupati mengakui, dakwah bukan sekedar berorientasi pada ceramah, kajian dan diskusi saja, tetapi yang tidak kalah penting yakni dakwah yang mengajarkan umat manusia bersikap, bertindak, dan berperilaku terpuji. Termasuk dakwah dalam konteks sosial yang memberi motivasi dan pencerahan hubungan interaksi antarmanusia sebagai mahkluk sosial.
“Kami bersyukur interaksi sosial umat beragama sangat kondusif, yang terjadi karena terjalin kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat. Ini juga merupakan momentum penting dan berperan strategis untuk mengimplementasikan pokok ajaran keagamaan yang fundamental dan hakiki yakni Alquran,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua LPTQ Kabupaten Gumas Jhonson Ahmad menuturkan, MTQ menjadi program nasional yang digelar setiap tahun secara berjenjang, mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Setiap pelaksanaan diharapkan menunjukkan peningkatan kualitas serta kuantitas.
“Peningkatan kualitas tidak terlepas dari keaktifan atau keseriusan semua pihak yang terlibat, terutama peserta. Pemerintah melalui LPTQ juga berperan untuk kemajuan qari dan qariah, agar semangat mengembangkan kemampuan dalam seni baca Alquran,” tuturnya.
Dia mengatakan, MTQ dan FSQ bukan semata-mata bersifat lomba, melainkan lebih dari itu merupakan media atau sarana pembinaan keagamaan umat, sehingga nilai-nilai Alquran dapat menghiasi dalam pola hidup sehari-hari. Alquran sebagai kitab suci mengandung nilai sakral, dimana yang membaca serta mendengarkan memiliki nilai pahala.
“Alquran juga mengandung motivasi, inspirasi dan solusi bernilai tinggi dalam membina kebahagiaan dan kesejahteraan hidup umat manusia. Untuk itu, kita harus berupaya agar nilai Alquran bisa menjadi contoh kehidupan sehari-hari, menggali isi, makna dan hikmahnya,” katanya.
Dia menambahkan, penyelenggaraan MTQ XVI dan FQS X bertujuan untuk memilih qari dan qariah terbaik pada semua cabang/golongan yang diperlombakan, sebagai persiapan mengikuti MTQ XXXI dan FSQ X tingkat Provinsi Kalteng, di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada November 2023.
“Semangat MTQ XVI dan FSQ X bisa menjadi stimulus, penghargaan, dan penghormatan dalam menyongsong masyarakat yang maju, sejahtera, dan bermartabat,” tandasnya. (ko)