SAMPIT-Kericuhan yang terjadi di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan menyita perhatian banyak pihak. Selain masyarakat, kejadian yang menelan satu korban jiwa itu juga menyita perhatian Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor. Dirinya merasa prihatin atas kericuhan yang terjadi akibat tuntutan masyarakat terhadap plasma 20 persen dari PT. Hamparan Masawit Baru Persada (HMBP) yang tidak kunjung diterima.
“Saya turut prihatin atas kejadian di desa Bangkal. Kita sama-sama prihatin dengan kejadian saat masyarakat di wilayah itu (Desa Bangkal, red) yang memperjuangkan haknya hingga merenggut korban jiwa,” ujar Halikin, Senin (9/10).
Dirinya berpesan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pihak manapun. Sehingga kericuhan yang hingga menimbulkan korban jiwa tidak lagi terjadi. Menurutnya, kejadian itu harus diambil pelajaran. Sikap saling menghormati dan bertanggung jawab atas hak orang lain harus diterapkan.
“Saya ingin nanti kita sama-sama melibatkan masyarakat dayak ini. Seluruh organisasi dayak akan berdiskusi bersama-sama melalui DAD. Sehingga akan ketemu titik terang dalam suatu permasalahan,” ucap Halikin.
Ia juga berharap, kejadian serupa tidak lagi terjadi. Sehingga tidak ada korban lain yang berjatuhan. Sikap saling menghormati juga perlu ditanamkan agar bisa menjalankan kehidupan dengan rukun.
“Kita sama-sama hidup rukun dan saling menghargai. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir dan tidak terulang lagi dikemudian hari,” tegasnya. (ko)