BUNTOK– Untuk lebih mempererat hubungan antarMedia yang bernaung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Barito Selatan mengundang insan pers pada kegiatan media gathering untuk penguatan pengawasan Pemilu 2024 melalui publikasi dan dokumentasi pengawasan dan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih dalam menghadapi Pemilu serentak tahun 2024.
Media gathering sendiri itu dilaksanakan di Aula Bawaslu Barsel yang turut dihadiri Ketua PWI Barsel Julius M Sinaga bersama jurnalis yang tergabung didalam PWI Barsel.
Dalam kesempatan itu, anggota Bawaslu Barsel Su’aib dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan tersebut mengatakan, Pemilu 2024 mendatang memang memiliki tantangan dan permasalahan kompleks. Di samping pemilu legislatif dan pilpres, ke depan juga menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Kita tahu bersama, pemilihan kepala daerah kemungkinan akan dimajukan, meskipun sampai saat ini belum ada surat secara resmi.
Tapi informasinya akan dimajukan yang tadinya bulan November menjadi bulan September 2024. Dengan dimajukannya jadwal turut mengakibatkan kegiatan Bawaslu maupun KPU akan padat, luar biasa sibuknya, apalagi pada pemilu presiden terjadi 2 putaran yang berarti akan kita laksanakan lagi pada bulan Juli, sementara bulan September akan dilaksanakan pilkada,” kata Su’aib.
Dengan adanya media gathering ini, menurut Su’aib, tentunya Bawaslu berharap dukungan dari media untuk bersama-sama mengawasi, penguatan partisipasi masyarakat itu yang ditingkatkan di pemilu yang akan datang melalui pemberitaan yang menjadi jembatan informasi bagi masyarakat sekaligus menambah partisipasi Pemilu 2024.
Baik Daftar Pemilih Sementara (DCS) sekarang, lanjut Su’aib, memang sudah ditetapkan akan dilakukan penetapan di Daftar Pemilih Tetap (DCT). Sehingga peran pers dalam hal pemberitaan Diharapkan saling mendukung.
Apalagi mata dan telinga Bawaslu sangat terbatas dalam pengawasan. Maka dari itu, Sinergi Bawaslu dan teman-teman media sangat diharapkan ikut membantu dalam hal pengawasan, terutama juga partisipasi masyarakat,” tuturnya.
Ada beberapa pembahasan dan diskusi santai antara Bawaslu dan Awak Media yang hadir, salah satu yang paling banyak disorot dan menjadi permasalah dalam Pilkada adalah masih maraknya praktik politik uang. Dirinya mengajak Insan Pers juga turut mengawasi sebagaimana harapan Bawaslu Barsel, mencegah politik uang, politik transaksional.
“Jadi jangan sampai karena praktik politik uang ini menyebabkan orang-orang yang punya duit saja yang terpilih, namun dari segi kualitas dan kuantitasnya sebagai Pemimpin belum tentu bagus, nah justru yang berkompeten yang punya skill pemimpin justru kalah karena politik uang itu,” tutupnya. (ko)