BANJARBARU – Masih dalam euforia Hari Listrik Nasional ke-78, sebanyak 116 keluarga kurang mampu di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) kini dapat menikmati listrik 24 jam lewat bantuan program Light Up The Dream (Listrik untuk Nyalakan Mimpi) PT PLN (Persero). Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini merupakan bantuan penyambungan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu.
Bantuan Light Up The Dream ini disalurkan masing-masing unit Pelaksana PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yakni 27 keluarga di UP3 Banjarmasin, 31 keluarga di UP3 Barabai, 7 keluarga di UP3 Kotabaru, 10 keluarga di UP3 Palangka Raya, dan 41 keluarga di UP3 Kuala Kapuas.
Ayuni (36), warga Desa Beriwit, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah mewujudkan mimpin untuk memperoleh penerangan dari listrik PLN. Ayuni mengaku selama ini mendapat penerangan dengan menyambung dari tetangga.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Kalau pasang sendiri saya tidak akan mampu. Tapi PLN telah mewujudkan mimpi keluarga, bukan hanya terang saja, tapi kami juga bisa memakai peralatan listrik lain,“ ujar Ayuni.
Hal sama disampaikan oleh Noor Ilmi (42), petani dari Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungau Tengah, Kalimantan Selatan, yang selama ini mendapat penerangan dari tetangga.
“Alhamdulillah sekarang rumah kami sudah berlistrik berkat program dari PLN. Terima kasih atas bantuannya, semoga jadi berkah untuk kita semua,” ujar Ilmi bahagia.
General Manager PT PLN (Persero) UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan, program Light Up The Dream merupakan wujud nyata komitmen dan kepedulian insan PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan serta pemerataan akses listrik yang bersumber dari donasi pegawai PLN.
Joharifin menjelaskan, dalam program Light Up The Dream pegawai PLN berinisiatif menyisihkan sebagian penghasilan agar keluarga kurang mampu dapat menyambung listrik secara gratis di seluruh Indonesia.
“Para pegawai PLN berinisiatif menyisihkan penghasilannya untuk mewujudkan mimpi masyarakat yang belum mampu untuk menikmati listrik dari PLN. Harapannya program ini dapat memberikan kebahagian kepada masyarakat yang membutuhkan dan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Joharifin.
Selain itu, program ini juga sekaligus komitmen PLN mendukung upaya pemerintah meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) yang tentunya akan berimbas pada meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat, sambung Joharifin.
“Kita sadar dan pahami bersama bahwa listrik adalah kebutuhan primer masyarakat, hampir semua aktifitas kita tidak dapat lepas dari kebutuhan listrik, oleh karenanya PLN mengeluarkan berbagai program untuk melistriki hingga pelosok negeri dan keseluruh lapisan masyarakat,” kata Joharifin.
Terakhir Joharifin berpesan kepada para penerima program Light Up The Dream untuk menggunakan listrik secara bijak dan benar, serta dimanfaatkan pada aktifitas yang bisa meningkatkan kesejahteraan.
“Listrik sudah menyala 24 jam, manfaatkan lah semaksimalnya, bisa untuk meningkatkan pendapatan ekonomi di rumah, misalkan usaha pertukangan yang memanfaatkan mesin listrik atau membuat kue yang nantinya bisa dijual lagi, sehingga mendapatkan tambahan pemasukan untuk keluaga,” tutup Joharifin.(bud)