kaltengonline.com – Kejuaraan bertaraf internasional bakal digelar kembali di Bumi Tambun Bungai, julukan Kalimantan Tengah (Kalteng). Untuk kali keduanya, kejuaraan dunia balap sepeda gunung atau UCI MTB Eliminator World Championship digelar di Kota Palangka Raya. Panitia pelaksana juga sudah menyiapkan sirkuit yang memiliki banyak trek lurus. Itu akan membuat persaingan para pembalap bakal ketat.
Kejuaraan balap sepeda gunung tahun ini sudah di depan mata. Persiapan demi persiapan terus dimatangkan panitia penyelenggara. Menuju H-5 sebelum kegiatan, persiapan makin mantap. Mulai dari sisi prosedur pengamanan, penyediaan fasilitas kesehatan, pengaturan lalu lintas, hingga venue pelaksanaan kompetisi.
Kejuaraan balap sepeda dunia yang diikuti puluhan pembalap mancanegara itu dipastikan bakal meriah dan seru. Sirkuit MTB di kawasan Stadion Tuah Pahoe akan menjadi arena persaingan atlet sepeda dunia pada Minggu (12/11). Tak sekadar wadah eliminasi atlet seperti pada UCI MTB 2022 lalu, sirkuit MTB Kalteng itu kini digadang-gadang bakal menelurkan atlet sepeda juara dunia.
Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalteng H Sugianto Sabran melalui Ketua Harian Rahmat Nasution Hamka mengakui bahwa kegiatan UCI MTB Eliminator World Championship tahun ini sempat tertunda karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Rencana awalnya digelar 15 Oktober lalu.
“Sekitar hari Kamis (9/11), insyaallah semua sudah siap. Kami bekerja sama dengan banyak stakeholder, seperti kepolisian dan lainnya untuk memastikan kelancaran kegiatan pada tanggal 12 November nanti,” ungkap Hamka kepada awak media, Selasa (7/11).
Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Kalteng itu mengatakan, sirkuit UCI MTB Eliminator World Championship 2023 berbeda dengan tahun lalu, khususnya pada trek. Pada gelaran sebelumnya, lebih banyak tikungan. Tahun ini justru trek lurus yang diperbanyak, karena akan lebih efektif untuk beradu kecepatan.
“Lalu bedanya dengan yang dulu, itu kan seri ke-8, jadi yang juara belum tentu langsung juara dunia, karena sistem seri mengumpul poin. Kalau kali ini, yang berhasil juara, dialah juara dunia,” ucapnya.
Atlet MTB dari Indonesia disebut-sebut akan ambil bagian dalam gelaran kali ini. Pihaknya selaku penyelenggara sedang memikirkan cara agar atlet-atlet sepeda Indonesia mendapat kesempatan untuk mengikuti UCI MTB Eliminator World Championship 2023.
“Mudah-mudahan atlet-atlet kita diberi kesempatan untuk berpartisipasi. Tapi itu kan masih junior. Semoga bisa ikut, semacam atlet kehormatan,” tambahnya.
Sebelumnya sudah ada 63 negara yang mendaftar untuk mengikuti gelaran ini. Namun karena pelaksaannya ditunda, otomatis mereka harus mendaftar ulang atlet-atletnya. “Mudah-mudahan sampai batas waktu yang sudah ditentukan, makin banyak atlet yang berpartisipasi,” tuturnya.
Rahmat mengatakan, para atlet sepeda dunia sudah mulai berdatangan sejak Kamis (9/11). Namun rombongan besar akan menginjakkan kaki di Kota Cantik pada Jumat (10/11). “Khusus untuk rombongan resmi, tanggal 10 November nanti datangnya,” tuturnya.
Saat ini, lanjut Rahmat, kesiapan event sudah mencapai lebih 90 persen. Per Selasa (7/11), hanya tersisa pembangunan panggung utama dan sebagian kecil trek. “Dua itu saja, kalau yang lain sudah clear, finishingnya hari Kamis (9/11), hari itu sudah bisa gladi bersih,” tandasnya. (ko)