kaltengonline.com – Wakil Ketua Komite I DPD RI Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim memberi apresiasi untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng), setelah menjadi KPU pertama di Indonesia yang melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan pemerintah provinsi.
“Kita mendapat laporan dari KPU Kalimantan Tengah, hari ini menjadi KPU provinsi di Indonesia yang pertama melakukan penandatanganan NPHD. Ini tentu luar biasa dan merupakan prestasi KPU Kalimantan Tengah. Diharapkan etos kerja ini dapat ditingkatkan,” ucap senator yang akrab disapa Habib Banua di KPU Kalteng, Senin (6/11).
Meski demikian, Habib Banua juga memberikan sejumlah catatan kepada penyelenggara pemilu di Kalteng, baik KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), karena ada banyak hal dan temuan terungkap saat kunjungan kerja.
“Masih banyak hal yang menjadi perhatian bagi KPU dan Bawaslu di Kalteng. Itu tentu menjadi catatan yang perlu diperhatikan dan hendaknya segera diperbaiki oleh Bawaslu dan KPU agar pemilu dapat terselenggara dengan baik sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Rakhman berharap agar KPU dan Bawaslu Kalteng benar-benar ketat mengawasi daftar pemilih khusus (DPK), agar tidak ada yang merasa dirugikan dan diuntungkan, karena ada kurang lebih 10 ribu jumlahnya.
“Kami mau semua orang memiliki hak suara bisa menggunakan hak pilih. Kalau ada KTP luar Kalimantan, dia mencoblos dengan diberi lima surat suara, artinya akan ada yang diuntungkan dan akan ada yang dirugikan. Hal-hala seperti inilah yang kami minta Bawaslu dan KPU betul-betul ketat mengawasi,” tegasnya.
Rakhman juga menyoroti perihal masih bertebaran baliho para calon legislatif yang mengandung unsur kampanye, karena tahapan pemilu saat ini belum masuk masa kampanye.
“Saya berharap kalau satu cabut, cabut semua. Katanya ada yang namanya APK (alat peraga kampanye) ada APS (alat peraga sosialisasi). Mungkin saja di lapangan masih banyak bertebaran APK. Jadi kami berharap peserta pemilu bersaing dengan fair, jangan sampai ada yang curi start,” pungkasnya. (irj/ce/ala/ko)