kaltengonline.com – Pascakemarau, harga pangan terutama cabai merangkak naik di Kota Palangka Raya. Setelah menghadiri audisi di kantor KPU Provinsi Kalimantan Tengah di Jalan Jendral Sudirman, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu, menyampaikan respon terhadap kondisi ini, Rabu (22/11).
“Inflasi setiap minggu kita pantau, bahkan setiap hari. Teman-teman satgas pangan dan tim inflasi daerah terus memantau di lapangan, di pasar-pasar kita. Sekitar dua minggu lalu, Kota Palangka Raya mengalami inflasi tertinggi di tingkat provinsi Kalimantan Tengah,” kata Hera.
Hera menjelaskan, faktor utama inflasi tersebut adalah kenaikan harga beras. Kota Palangka Raya bukan produsen beras, sehingga ketika wilayah lain mengalami kenaikan harga maka akan berdampak ke Kota Palangka Raya. Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada cabai yang diakibatkan kemarau yang sempat terjadi.
“Namun, untuk komoditi lainnya, seperti bawang, sudah stabil, intinya kita perlu bersatu untuk mengendalikan harga pangan dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), kerja sama dengan Bulog menjadi salah satu langkah penting dalam mengatasi situasi ini,” tambahnya.
Pj Wali Kota Palangka Raya itu menyebutkan, inovasi di pasar Kahayan, Datah Manuah, dan pasar penyeimbang di Kota Palangka Raya telah mendapat apresiasi dari Kementerian pada saat rapat mingguan. Kedepannya Pemerintah Kota Palangka Raya dengan bekerja sama dengan bulog akan membentuk cadangan pangan pemerintah daerah. Perda dan peraturan wali kota semua sudah siap, dan hanya tinggal menunggu pelaksanaannya saja. (*mut/ans/ko)