kaltengonline.com – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian dan pembangunan wilayah-wilayah di Pulau Kalimantan. Tak terkecuali bagi Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satu program pemerintah pusat dalam memaksimalkan pembangunan IKN adalah menghubungkan wilayah-wilayah di Kalimantan dengan membangun jalur kereta api.
Kalteng menjadi salah satu daerah yang masuk dalam rencana besar (masterplan) proyek pembangunan rel kereta api lintas wilayah di Pulau Kalimantan. Jalur kereta api yang direncanakan itu bakal menghubungkan kota-kota yang ada di Pulau Kalimantan dengan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalteng Yulindra Dedy mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memang telah merampungkan penyusunan masteplan pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalteng dan Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel.
“Penyusunan masterplan menjadi kewenangan pusat melalui Kemenhub RI. Masterplan yang sudah selesai dibuat oleh Kemenhub untuk Kalteng adalah rute Palangka Raya-Banjarmasin. Tinggal diteruskan hasil kajian tersebut sehingga jalurnya bisa terhubung ke IKN,” beber Dedy saat dihubungi Kalteng Pos, Selasa (2/1).
Masterplan rel kereta api yang menghubungkan Palangka Raya dan Banjarmasin, ujar Dedy, sudah rampung atau diselesaikan sejak 2016 lalu. Terkait jalur kereta api yang menghubungkan IKN dengan Kalteng, perencanaan itu sepenuhnya disusun oleh Kemenhub RI. Dedy menjelaskan, pembangunan rel kereta api yang menghubungkan antarwilayah di Pulau Kalimantan merupakan empat program prioritas pembangunan kereta api antarkota di Kalimantan.
“Setidaknya ada empat prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan, yaitu kereta api bandara, kereta api perkotaan di dalam kawasan inti pusat pemerintahan IKN, kereta api penghubung perkotaan di Pulau Kalimantan, dan intercity (kereta api antarkota, red),” jelasnya.
Tak hanya itu, berdasarkan informasi dari laman resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub RI, rencana pembangunan kereta api yang menghubungkan Pucuk Cahu-Bangkuang-Batanjung masuk dalam kegiatan rencana strategis (renstra) 2020-2024 Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI. “Itu masih dalam pembahasan,” ucapnya.
Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan antarkota di Pulau Kalimantan tentu akan berdampak positif bagi perekonomian Kalteng. Pengamat ekonomi Dr Fitria Husnatarina SE MSi berpendapat, rantai pasok berbagai hasil sumber daya alam (SDA) dari Kalteng tentu akan makin lancar ketika sudah ada jalur kereta api.
“Termasuk angkutan orang. Adanya jalur kereta api akan sangat membantu dalam konteks distribusi SDA dari Kalteng ke luar Kalimantan, lalu sumber daya lainnya pun akan mudah tersebar di wilayah Kalimantan,” ujar Fitria kepada Kalteng Pos, kemarin.
Menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) itu, adanya rel kereta antarwilayah di Kalimantan tentu akan menciptakan episentrum ekonomi yang produktif bagi daerah-daerah di sekitar IKN. Hal itu mampu mendorong kemajuan di bidang industri, perkebunan, pertanian, dan pariwisata daerah-daerah di Pulau Kalimantan, termasuk Kalteng.
“Kalau kita bicara konteks pembangunan jalur kereta api, tentu ada juga dampak lingkungannya, tetapi kalau menerapkan konsep atau blueprint keberlanjutan, dampak itu bisa diminimalkan,” ujarnya.
Baginya, pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan antarwilayah di Kalimantan merupakan kebijakan yang tepat. Tak bisa dipungkiri, keberadaan kereta api dapat mempercepat mobilitas atau perpindahan barang dan orang. Ketika perpindahan barang dan orang terjadi dengan efektif dan efisien, tentu akan menggerakkan roda perekonomian.
“Jalur kereta api ini menjadi episentrum, di mana dampak langsung dan dampak tidak langsungnya akan sangat terasa bagi pengembangan perekonomian daerah,” ujarnya. (dan/ce/ala/ko)