Kaltengonline.com -Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya melakukan gerakan tanam cabai dan padi serta pelepasan bibit ikan lele yang dilakukan di kebun milik DPKP Kota Palangka Raya. Kegiatan penanaman ini diikuti oleh seluruh Kepala atau perwakilan tiap OPD yang ada dilingkungan Pemko Palangka Raya, Selasa (23/1).
Usai melakukan penanaman dan penyebaran benih, Pj Wali Kota Palangka Raya, Dr Hera Nugrahayu mengatakan, padi yang ditanam ini merupakan varietas PB 42 yang memiliki masa tumbuh sekitar 135 hingga 145 hari. Varietas ini mampu bertahan di tanah yang asam, dan akan menghasilkan jenis beras karau atau siam pamanukan. Penanam ini dilakukan ditanah yang luasnya sekitar setengah hektar, dan nantinya semua OPD juga akan diberikan 1000 bibit cabe dan terong polybag yang akan ditanam dilingkungan kantor dinas.
“Komitmen kita ini berkelanjutan, ini sebenarnya adalah tindak lanjut dari penanaman padi sebelumnya, namun saat penanaman padi yang sebelumnya itu belum panen dan dijadwalkan bisa panen di pertengahan februari nanti, jadi ini sambil berjalan, kita juga membuka lahan baru yang kebetulan sudah siap tanam, sehingga ke depan akan kita perluas ke belakang-belakang perkantoran lainnya, dan ini kita juga akan memanfaatkan lahan kosong,” ungkap Hera.
Hera menjelaskan, ini merupakan kolaborasi, yang mana dilakukan untuk menekan inflasi, stunting, kemiskinan serta pengangguran. Maka Pemko Palangka Raya juga akan mendorong petanipetani milenial agar mengembangkan kemampuannya pada sektor pertanian. Sehingga diharapkan masyarakat Kota Palangka Raya yang berusia di atas 15 tahun dapat mulai terlibat dalam sektor pertanian, meski tidak memiliki latar belakang atau kemampuan pertanian, Hera optimis dengan tekad belajar yang kuat sektor pertanian dapat berkembang.
“Banyak anak muda atau mahasiswa pertanian yang sebenarnya tidak terlalu minat, sehingga bertani itu tidak mesti hanya mengandalkan latar belakang tetapi kemauan ingin belajar dan tekat yang kuat untuk terus berusaha itu lebih penting, sehingga tekad dan kemauan itu yang akan coba didorong oleh pemerintah untuk petani milenial atau petani muda,” tutupnya. (*mut/ans/ko)