Gubernur mewanti-wanti, jangan sampai ada bantuan yang tidak tersalurkan. Menanggapi jalur jalan utama arah Palangka Raya-Barito Selatan yang putus, Sugianto mengatakan apabila banjir tak kunjung surut, tentu akan menghambat mobilitas barang maupun orang.
“Saya berharap Balai Air Kementerian PUPR lebih perhatikan halan itu karena itu jalan nasional, perhatikan berapa tinggi genangan air yang menghalangi, lalu ditinggikan, nanti kami duduk bersama dengan Balai Kementerian PUPR, jangan sampai yang seperti ini terjadi lagi, sudah seharusnya badan jalan ditinggikan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan, sesuai arahan Gubernur H Sugianto Sabran, bantuan yang diberikan oleh Pemprov Kalteng kali ini melibatkan perangkat daerah teknis lain. Dengan begitu, bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan berimpact bagi masyarakat terdampak bencana banjir.
“Jadi memang rombongan ini terdiri dari beberapa perangkat daerah, yakni petugas dari BPBPK, Disdagperin, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan RSUD dr Doris Sylvanus,” bebernya.
Toyib menjelaskan, sembako yang diberikan per paket bantuan itu berisi beras, gula, minyak goreng, dan kopi. Sesuai arahan gubernur, sebanyak 100.000 paket yang akan disalurkan kepada para korban bencana secara bertahap sesuai dengan kemampuan Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Bahkan ada yang 200.000 paketnya. Yang seratus ribu itu kaitannya dengan pasar penyeimbang Disdagperin Kalteng karena bersubsidi. Nilai aslinya Rp150 ribu, tetapi nanti disubsidi Pemprov Kalteng Rp130 ribu, sehingga masyarakat cukup beli dengan harga Rp20 ribu,” jelasnya.
Masing-masing perangkat daerah menyalurkan bantuan sesuai dengan kapasitas kebijakannya. Dari BPBPK Kalteng menyalurkan paket bantuan sembako gratis, Disdagperin Kalteng menyalurkan paket logistik atau sembako bersubsidi, lalu Ketahanan Pangan menyalurkan beras bersubsidi milik pemerintah, Dinas Kesehatan (Dinkes) menyalurkan tenaga kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan menurunkan tenaga psikolog untuk menangani pemulihan psikis warga terdampak banjir. Daerah prioritas pemberian bantuan adalah Barito Selatan, Barito Utara, dan Murung Raya.
“Sementara karena wilayah Murung Raya sudah mereda, tinggal pemulihan saja, kemudian Barito Utara juga sudah mulai menurun intensitasnya, sehingga fokus kami nanti lebih ke Barito Selatan, untuk Murung Raya dan Barito Utara lebih pada penanganan pascabencana seperti rehabilitasi, tetap kami mendampingi dan beri bantuan,” jelasnya. (dan/ce/ala/ko)