Kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat segera menangani Jembatan Rawi II yang rusak.
Bupati Gumas Jaya Samaya Monong melalui Kepala Dinas PU Gunung Mas Baryen yang disampaikan Plt Kabid Bina Marga Bambang Jaya mengatakan, Jembatan Rawi II yang berkonstruksi kayu merupakan jembatan penghubung Kuala Kurun-Tumbang Miwan-Sepang dan menjadi akses penting bagi lalu lintas barang dan orang.
“Kondisi Jembatan Rawi II memang parah. Beberapa kali dilakukan penanganan secara darurat. Tahun ini penanganan segera dilakukan, dengan mengganti jembatan menggunakan panel baja atau pemasangan jembatan bailey (jembatan semi permanen),” kata Bambang, Rabu (13/3/) lalu.
Menurut Bambang, penggantian jembatan rawi II dengan jembatan bailey saat ini sudah memasuki proses tender di Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemkab Gumas.
“Anggaran pergantian Jembatan Rawi II sebesar Rp 3,1 miliar, bersumber dari APBD Gunung Mas. Panjang jembatan yang akan diganti 42 meter, lebar 4 meter, dengan kapasitas beban muatan melintas di atas jembatan sebesar 35 ton,” ungkapnya.
Mengingat keterbatasan anggaran, menurut Bambang, untuk sementara fokus penanganan dilakukan pada Jembatan Rawi II yang menjadi lalu lintas barang dan orang di poros jalan kabupaten. Sedangkan Jembatan Rawi I yang menghubungkan Tewang Pajangan-Tumbang Miwan, penanganannya akan dilakukan secara darurat.
“Penanganan Jembatan Rawi II sebenarnya sudah siap ditenderkan tahun 2020, namun dihentikan karena pandemi covid-19, dimana pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penyesuaian APBD dalam rangka penanganan covid-19 dan pengamanan daya beli masyarakat, dan akhirnya pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia melalukan penyesuaian belanja daerah dan melakukan rasionalisasi dari belanja pegawai, belanja barang/jasa dan belanja modal. Pemerintah Kabupaten Gunung Mas pun melakukan refocusing anggaran dalam upaya penanganan covid-19,” bebernya.
Dia menyebut, jembatan memegang peranan penting dalam meningkatkan kelancaran arus lalu lintas angkutan barang dan orang dalam menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya.
“Peningkatan jalan dan jembatan di Kabupaten Gunung Mas tetap menjadi perhatian, disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan dilakukan secara adil dan proporsional,” kata Bambang. (okt/ko)