PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaporkan inflasi year-on-year (yoy) di Kalteng sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,57. Data ini disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (3/2/2025) di Kantor BPS Provinsi Kalteng.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, mengungkapkan bahwa dari empat wilayah yang mengalami inflasi, Kabupaten Kapuas mencatat inflasi tertinggi dengan month-to-month (mtm) sebesar 0,58 persen dan yoy sebesar 1,00 persen dengan IHK 107,19.
“Secara mtm, dari empat wilayah yang dipantau, Sampit mengalami deflasi, sedangkan Kapuas mencatat inflasi tertinggi,” ujar Agnes.
Ia menjelaskan bahwa inflasi tahunan di Kalteng disebabkan oleh kenaikan harga di sejumlah kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 3,85 persen, pakaian dan alas kaki 0,89 persen, serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,49 persen.
Selain itu, kelompok kesehatan mengalami kenaikan 1,97 persen, rekreasi dan budaya 1,04 persen, pendidikan 2,23 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,78 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya naik signifikan sebesar 6,74 persen.
Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mencatat penurunan indeks. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan tajam sebesar 13,90 persen.
Sektor transportasi turun 0,26 persen, sementara informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,12 persen.
“Tingkat deflasi month-to-month (mtm) Kalteng pada Februari 2025 sebesar 0,46 persen, sementara deflasi year-to-date (ytd) mencapai 1,00 persen,” pungkasnya.(wel)