Palangka Raya, kaltengonline.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Junaidi, mendorong pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah, khususnya DAS Barito.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini menekankan bahwa penanganan banjir tidak boleh hanya bersifat sementara. Ia mengingatkan, tanpa upaya yang berkelanjutan dan terencana, bencana banjir akan terus berulang dan menjadi masalah rutin setiap tahun.
“Sudah saatnya kita memikirkan langkah-langkah konkret dan berjangka panjang untuk mengatasi banjir. Ini tidak bisa dibiarkan menjadi langganan tahunan. Semua pihak harus terlibat, tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga swasta dan masyarakat,” katanya, Senin (28/4).
Ia menilai, kerjasama lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini. Pemerintah, perusahaan, serta warga diminta untuk bersinergi merumuskan langkah-langkah nyata, mulai dari perbaikan tata kelola lingkungan hingga pembangunan infrastruktur pengendalian air yang lebih baik.
Junaidi juga meminta perusahaan-perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan, untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional mereka.
“Perusahaan tidak boleh lepas tangan. Mereka harus berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam, termasuk membantu upaya pencegahan banjir melalui reboisasi, pembuatan kanal, dan langkah-langkah mitigasi lainnya,” tambahnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga fungsi resapan air
“Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting. Kalau semua elemen berkomitmen, saya yakin banjir bisa kita tekan seminimal mungkin,” pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa daerah di Kalteng dalam beberapa waktu terakhir kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dan kerusakan lingkungan. Kondisi ini menambah daftar panjang masalah tahunan yang hingga kini belum tertangani secara tuntas. (ovi/ko)