Representasi Kurikulum Berbasis Cinta Pada Madrasah

oleh
oleh
Muhamad Asran Dirun
Oleh : H. Muhamad Asran Dirun, S.Ag, M.Pd

Pencideraan ucapan beberapa menteri terhadap profesi guru yang mengatakan guru adalah beban negara, dan kalau mau mencari duit jangan menjadi guru, maka hal tersebut sudah merendahkan profesionalitas seorang guru, dan bahkan bertolak belakang dengan KBC yang sudah digaungkan.

Guru sejatinya adalah sebuah profesi yang memiliki keahlian tertentu, sama seperti dokter. Maka ia patut mendapatkan gaji yang tinggi dengan fasilitas yang memadai, sehingga guru tidak perlu mencari tambahan penghasilan lain di luar sana, dan fokus kepada murid.

Sebagai representasi dari KBC ini, mari kita hadirkan cinta dalam seluruh mata pelajaran (integratif), holistik (berpusat pada kognitif, afektif, psikomotor), humanis (menghargai potensi dan keragaman murid, ekologis (menjadikan lingkungan dan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran), dan kebangsaan (menguatkan identitas keislaman dan keindonesiaan).