PANGKALAN BUN, kaltengonline.com– Malam akhir pekan di Kafe RKB Bundaran Pancasila berubah panas ketika keributan kecil di antara pengunjung berujung penganiayaan terhadap seorang pelajar SMP. Insiden yang terjadi pada Sabtu malam, 1 November 2025, itu membuat warga sekitar terkejut. Lebih mengejutkan lagi, pelaku yang memukul korban ternyata masih keluarga dekatnya sendiri.
Kapolsek Arut Selatan Polres Kotawaringin Barat, AKP Retno, mengatakan korban bernama Armansyah Hartono (15), pelajar salah satu SMP di Pangkalan Bun. “Korban saat itu tengah nongkrong bersama teman-temannya di kafe RKB di Jalan Iskandar. Sekitar pukul 23.00 WIB terjadi keributan yang berujung perkelahian,” jelas Retno.
Usai kejadian, korban memilih pulang melewati Jalan Pemuda. Namun di tengah perjalanan, ia dicegat dan dianiaya oleh beberapa orang hingga terjatuh dari sepeda motor. “Korban mengalami luka dan kehilangan satu unit ponsel,” ujarnya. Polisi yang menerima laporan pada Minggu dini hari pukul 04.00 WIB segera melakukan penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui bernama Ahmed Al-Farizi (23). Fakta yang kemudian terungkap membuat semua pihak terdiam — Ahmed adalah keponakan dari orang tua korban. “Setelah mengetahui hubungan keluarga antara keduanya, kami mengambil langkah mediasi agar persoalan tidak makin melebar,” kata AKP Retno.
Kedua keluarga kemudian difasilitasi untuk bertemu di Polsek Arut Selatan. Dalam suasana haru, pelaku menyatakan penyesalan dan meminta maaf kepada korban serta keluarganya. Ia juga berjanji mengganti ponsel korban senilai Rp1,7 juta. “Proses perdamaian ini murni atas kesadaran kedua belah pihak, tidak ada tekanan atau paksaan,” tegas Retno.
Meski kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan, polisi tetap melakukan pendataan dan pembinaan terhadap pelaku. AKP Retno mengingatkan pentingnya menahan emosi dan mengedepankan penyelesaian yang bijak.
“Kekerasan, sekecil apa pun, tidak pernah menjadi jalan keluar. Kami harap ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama generasi muda,” tutupnya.







