PT TOP Workshop CSR Lintas Sektor

oleh
oleh
WORKSHOP CSR Section Head PT Telen Orbit Prima (TOP) Dindin Suryadin, dan Yudht Syahrial Kepala Desa Paring Lahung bersama aparatur desa dalam kegiatan Workshop Program CSR, Senin (12/9/2022).

MUARA TEWEH  – PT Telen Orbit Prima (TOP)  melaksanakan Workshop Integrasi Program CSR Lintas Sektor Bersama Desa Paring Lahung, Senin (12/9). Program CSR yang dijalankan ini meliputi kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Setiap kelompok mempresentasikan rencana, progres dan kendala program. Kegiatan ini akan didanai oleh perusahaan.

Kegiatan Workshop diikuti, antara lain Pemerintah Desa Paring Lahung dan lembaga yang ada di Desa, PKK Desa Paring Lahung, Kelompok Ternak Sapi, Kader Posyandu dan Pengurus Perpustakaan Desa. Kemudian PT TOP selaku penyandang dana program CSR untuk 3 sektor tersebut, di Aula Desa Paring Lahung, Senin tanggal 12 September 2022.

CSR Section Head PT. Telen Orbit Prima (TOP) Dindin Suryadin, mengatakan kegiatan tersebut dijalankan dengan tujuan untuk, integrasi program lintas sektor yang ada di Desa Paring Lahung. Hal yang sama dari pihak perusahaan, tidak lagi melakukan monitoring terpisah, sehingga lebih efektif dan efisien.

“Manfaat secara tidak langsung yang diharapkan, yaitu peningkatan kompetensi team yaitu publik speaking dan penyusunan laporan dan meminimalisir penyelewengan dana,” ucap Dindin Suryadin.

Dinding Suryadin juga menyampaikan, kegiatan ini akan menjadi rutinitas disetiap bulan. Selain untuk bersilaturahmi secara langsung, proses ini merupakan aktifitas peningkatan level dalam pelaksanaan program CSR. Ide Program muncul dari masyarakat, ketika ada masalah saat menjalankan program pun diselesaikan mandiri oleh masyarakat.

“Program tidak hanya dikonsep dan disusunkan oleh pihak perusahaan, dan masyarakat yang menjalankan. Kini, Desa Paring Lahung dinilai sudah bergerak menuju mandiri,” pungkasnya.

Sementara Yudht Syahrial Kepala Desa Paring Lahung, mengapresiasi pola komunikasi seperti ini banyak manfaat yang diperoleh warganya di setiap proses untuk pembelajaran dan peningkatan kompetensi.

“Transparansi penggunaan dana pun akan terbuka, sehingga meminimalkan potensi penyelewengan dana CS,R, dan lintas sektor memiliki posisi yang sama dalam pengawasan penggunaan dana,” tegasnya. (alh/rilis/k/ko)