PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup, sesuai arahan Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin berupaya mewujudkan pengelolaan sampah agar tertangani dengan baik.
Perbaikan dilakukan pada tata kelola penanganan dan pengurangan sampah setiap harinya seiring pertambahan penduduk yang semakin meningkat timbulan sampahnya.
Untuk memastikan capaian kinerja pengelolaan sampah, selain Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang terus dibenahi, kegiatan lain adalah yang berbasis keterlibatan Masyarakat, salah satunya pengelolaan gedung TPS3R yang saat ini ada lima di Wilayah Kota Palangka Raya.
TPS3R ini akan menampung hasil pilah sampah dari skala rumah tangga yang tersebar di Kalampangan, Kereng Bengkirai, Bangas Permai, Perumahan Merdeka dan Pahandut Seberang, serta menyusul telah dibangun di Km 29 arah Tangkiling.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Achmad Zaini menjelaskan, fungsi dari TP-S3R ini tidak hanya menyelesaikan persoalan pencemaran lingkungan, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang terolah.
“Di antara TPS3R saat ini yang sangat berkembang yaitu di Jalan Manduhara, Kelurahan Kereng Bengkirai, dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) MANDUHARA BERSINAR, diketuai SUSPIADI,” jelas Zaini, Senin (19/9).
Kegiatan meliputi pengambilan sampah meggunakan kendaraan roda 3 dari rumah-rumah warga yang mempunyai kesibukan tinggi, dengan mengganti biaya operasional berkisar Rp 20-50 ribu/bulan.
“Namun menurut saudara Budi selaku bendahara dari KSM Manduhara Bersinar, saat ini sudah banyak warga meningkat kesadarannya, sampah tidak lagsung dibuang tapi dipilah dulu untuk kemudian disetor ke bank sampah,” bebernya.
ke bank sampah,” bebernya.Bank Sampah juga cukup aktif selain menerima setoran dari warga sekitar juga membeli setoran sampah dari luar Kereng Bengkirai. Selanjutnya sampah di bawa ke TPS3R, dengan memperdayakan warga sekitar kemudian dilakukan pemilahan seperti botol plastik, kardus, besi, kertas, kaleng susu dan lainnya.
Sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Untuk plastik dilakukan pencacahan/penggilingan menjadi serpihan untuk kemudian diangkut ke industri yang ada di Jawa.
“Untuk mempercepat perputaran TPS3R Manduhara Bersinar bekerjasama dengan TPS3R yag ada di Pulang Pisau dan Kapuas, sehingga volume yang diangkut mencukupi satu kendaraan,” terang Zaini.
Saat ini pengurus sedang mengembangkan alat untuk Press manual peralatan rumah tangga yang terbuat dari Plastik dan kardus. Zaini menyatakan bahwa keberadaan TPS3R dapat menekan jumlah sampah yang diangkut ke TPA, karena hasil pilah sampah dan bank sampah selain menghasilkan uang juga tentunya mengedukasi masyarakat agar bijak mengelola sampah.
“Kita yakin kalau warga sadar tentang arti pilah sampah dan semua TPS3R yang ada di Palangka Raya sudah seperti yang di Manduhara, maka persoalan sampah diyakini dapat tertangani dengan baik,” pungkasnya. (pra/ans/ko)