kaltengonline.com – Tingginya intensitas hujan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir makin meluas. Jumlah daerah yang terendam pun terus bertambah. Berdasarkan data terbaru, sudah ada 10 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan ribuan warga yang terpaksa mengungsi.
Penambahan jumlah wilayah yang terdampak banjir ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman Kebakaran (BPBPK) Kalteng Falery Tuwan. Dikatakannya, banjir di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) membuat jumlah kabupaten/kota yang terdampak banjir bertambah menjadi 10 daerah.
“Ya, memang ada penambahan data daerah yang terkena banjir pada hari ini (kemarin, red), sudah 10 kabupaten dan kota, sebelumnya hanya ada 9 kabupaten, bertambah satu lagi yakni Kabupaten Barsel,” ucap Falery Tuwan kepada Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp, Minggu (23/10).
Berdasarkan data tersebut, kini ada penambahan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak yakni 44.837 KK dengan jumlah total 144.626 jiwa. Kotawaringin Barat menjadi kabupaten yang terdampak banjir paling parah. Ketinggian air mencapai 80 cm hingga 200 cm. meski demikian, jumlah warga terbanyak paling banyak justru ada di Kabupaten Katingan, yakni 10.084 KK dengan 27.523 jiwa terdampak. Dari 10 daerah yang terdampak banjir, ada 1.164 KK atau 3.702 jiwa yang terpaksa mengungsi. Tepatnya di Kabupaten Kobar, Lamandau, Kotim, Sukamara, Seruyan, dan Katingan
Falery menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan fasilitas pendukung untuk membantu warga terdampak bencana banjir. Yakni 10 posko kesehatan, 17 tenda pengungsian, 11 gedung pengungsi, 9 dapur umum, dan 7 tempat mandi cuci kakus (MCK). Fasilitas-fasilitas tersebut tersebar di Kabupaten Kobar, Lamandau, Katingan, dan Sukamara.
“Untuk membantu warga yang terdampak, pemerintah melalui BPBD setempat juga telah mendirikan sarana pendukung seperti posko kesehatan, tenda pengungsian, dapur umum, dan MCK, jumlah tenda terbanyak ada di Kobar yakni 7 tenda pengungsian, juga ada gedung pengungsian di sana,” beber Falery.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap fenomena alam. Apabila terjadi musibah, segera mungkin melaporkan kepada pihak berwenang di daerah masing-masing.
Falery menjelaskan, bantuan berupa paket sembako diserahkan kepada Korem 102/Panju Panjung dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng pada tanggal 19 Oktober 2022 lalu, masing-masing sebanyak 20.000 paket. Selanjutnya paket-paket sembako tersebut didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Sampai dengan hari Jumat, 21 Oktober 2022, pendistribusian bantuan ke masyarakat sudah dilaksanakan, dimulai dari Kota Palangka Raya, dan sudah diterima oleh masyarakat,” tuturnya.
Bantuan untuk Kabupaten Lamandau sudah diambil oleh polres dan kodim setempat, untuk selanjutnya dibag-bagikan kepada masyarakat.
“Pendistribusian untuk kabupaten lainnya terus dilakukan dan ditargetkan selesai sebelum masa tanggap darurat banjir berakhir,” tambahnya.