Peduli Hutan dan Orangutan, UPR dan BOS Jalin Kerjasama

oleh
oleh
KERJASAMA : Rektor UPR Prof Dr Ir Salamapak MS melakukan penandatangan MoU bersama CEO Of BOS Foundation Dr Jamartin Sihite di Gedung PPIIG UPR, Jalan Hendrik Timang Kampus UPR, Rabu (7/12).

kaltengonline.com – Universitas Palangka Raya menjalin kerjasama dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, Rabu (7/12) di Ballroom Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambur UPR . Penandatangan kerjasama dirangkai dengan kuliah umum tentang  Konservasi Orangutan di Kalimantan.

Rektor UPR Prof Dr Ir Salampak, MS, mengatakan kerjasama yang terjalin antara BOS Foundation dan UPR merupakan langkah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkarakter, serta memiliki keahlian di bidang kehutanan dan pengetahuan mengenai Orangutan.

“Tidak hanya menempa SDM unggul, berkarakter dan memiliki keahlian baik Hardskill maupun Softskill,  tetapi kita ingin para mahasiswa memiliki kemampuan di bidang kehutanan dan Orangutan, dimana orang Kalimantan Tengah yang menjadi leadernya. Sehingga langkah kerjasama inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk menumbuhkan mahasiswa menjadi orang-orang yang hebat kedepan,” ucapnya.

MoU yang terjalin antara UPR dan BOS merupakan bagian dari impelementasi Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

“Tentunya kerjasama ini merupakan bagian daripada implementasi program MBKM, dimana kedepannya para mahasiswa bisa melaksanakan magang atau observasi mengenai kehutanan maupun Orangutan,” ujarnya.

Disisi lain CEO Of BOS Foundation, Dr. Jamartin Sihite, mendukung upaya pengembangan SDM yang unggul serta berkarakter, dimana seluruh Universitas di Kalimantan termasuk UPR diharapkan turut andil dan peduli terhadap Orangutan.

“Harapan kami adalah bagaimana setiap Universitas di Kalteng memiliki andil yang signifikan dalam menciptakan generasi muda yang unggul, berkarakter dan berpendidikan, khususnya yang peduli dengan Orangutan. Oleh karen itu, apabila BOS Foundation tidak membuka diri, maka hal tersebut tidak akan sulit tercapai,” tandasnya.

Ia juga berharap, kolaborasi melalui kerjasama BOS dan UPR mampu melahirkan para ahli Orangutan, mengingat sampai saat ini Provinsi Kalteng masih kekurangan dan hanya memiliki beberapa ahli dibidang Orangutan.

“Cuma ada 2-3 orang putra asli daerah Kalteng yang memang latar penelitian masternya adalah Orangutan dan masih sangat kekurangan para ahli. Jadi kita berharap kegiatan-kegiatan seperti penelitian, KKN, program pengabdian kepada masyarakat atau magang, bisa dilakukan bersama dengan yayasan BOS, sehingga kecintaan terhadap hutan, Orangutan dan lingkungan bisa tercapai,” pungkasnya. (hen/ko)