“Masyarakat harus teliti sebelum membeli takjil di pinggir-pinggir jalan. Memang agak sulit kalau masyarakat mencari tahu. Tapi, bisa saja kalau mereka teliti, cek dahulu makanannya berbau atau tidak atau dari segi warnanya juga bisa kelihatan pewarna yang digunakan aman atau tidak”
Hj Darmawati Anggota Komisi II DPRD Kotim
SAMPIT-Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj Darmawati mengingatkan kepada seluruh masyarakat supaya lebih berhati-hati makanan dan minuman untuk berbuka puasa atau yang sering disebut takjil.
“Di bulan puasa hingga lebaran Idulfitri tak jarang digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan banyak dengan memanfaatkan produk makanan yang sudah hampir kedaluwarsa, bahkan bisa saja ada yang didaur ulang,” kata Darmawati, Minggu (2/4).
Menurut dia, tidak sulit menemukan kue dan makanan dan minuman khas berbuka puasa (takjil) di pinggir-pinggir jalan sepanjang bulan Ramadan. Akan tetapi masyarakat sebagai konsumen patut berhati-hati dengan yang mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks atau bahan untuk membuat olahan itu bahan yang sudah tidak layak akhirnya membuat kue atau makanan itu menjadi racun.
“Masyarakat harus teliti sebelum membeli takjil di pinggir-pinggir jalan. Memang agak sulit kalau masyarakat mencari tahu. Tapi, bisa saja kalau mereka teliti, cek dahulu makanannya berbau atau tidak atau dari segi warnanya juga bisa kelihatan pewarna yang digunakan aman atau tidak,” ucap Darmawati.
Politisi Partai Golkar ini juga mengimbau agar pemerintah daerah dan juga BBPOM harus bisa bertindak tegas. Terpenting, pihak terkait meningkatkan pengawasan di pasar-pasar tradisional hingga toko modern (minimarket) dengan melakukan sampling. Kalau ketahuan jualan makanan yang mengandung bahan berbahaya, langsung ditindak.
“Kita tahu, saat Ramadan ini permintaan produk olahan pangan sangat banyak. Maka itu, sudah seyogyanya pemerintah juga memastikan agar masyarakat tidak memilih produk yang tidak memenuhi syarat konsumsi jangan sampai kejadi keracunan kue atau makanan ini terulang lagi sebagai contoh baru baru ini di Sampit memakan kue ipau yang dibeli masyarakat mengakibatkan mereka harus dirawat di rumah sakit.
Ia juga diminta kepada pihak terkait yaitu mulai dari BBPOM, Disperdagin dan intansi terkait untuk turun ke lapangan guna mengecek semua toko di daerah ini untuk memastikan apakah ada toko yang menjual bahan membuat kue atau makanan yang sudah kedaluwarsa.
“Atas kejadian keracunan kue ipau itu saya sangat prihatin dan saya ucapkan turut berduka cita kepada korban yang keluarganya meninggal dunia, bagi korban yang masih dirawat semoga cepat sembuh dan sehat kembali,” tutupnya. (bah/ram/ko)