Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia untuk melihat lebih dalam esensi pendidikan. Dalam pluralitas masyarakat Indonesia, peran pendidikan punya cakupan luas. Sangat penting dalam mencetak generasi penerus. Sehingga tak hanya pandai menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga berkarakter yang berlandaskan nilai-nilai kearifan budaya lokal.
AKHMAD DHANI, Palangka Raya
MEMBENTUK karakter pelajar positif berlandaskan kearifan budaya lokal tak lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai bentuk karya seni. Nilai-nilai kearifan lokal itu terkandung dalam perkembangan seni di Indonesia. Oleh karenanya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan gelar seni budaya dalam rangka memperingati Hardiknas 2023, bertajuk Kisah Kasih di Sekolah. Kegiatan dilangsungkan di panggung teater terbuka Taman Budaya Kalteng, Sabtu malam (6/5), dengan melibatkan peserta didik dari berbagai tingkatan sekolah se-Kalteng.
Kegiatan pagelaran seni malam itu dimeriahkan dengan berbagai macam penampilan seni.
Mulai dari penampilan seni musik, seni tari, hingga peragaan busana. Acara malam itu begitu meriah. Ratusan penonton pertunjukan memadati tribun panggung teater UPT Taman Budaya Kalteng meski dalam suasana mendung sedikit rintik.
Pertunjukan dibuka dengan sebuah lagu berjudul Ojo Dibandingke yang dibawakan siswi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Palangka Raya. Membuat para penonton makin bersemangat mengikuti pertunjukan.
Penampilan selanjutnya adalah pertunjukan tari dari Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMP IT) Al-Ghazali, yang menampilkan tarian Menjawet Amak Purun Danau.
Penonton dibuat terpukau dengan penampilan para penari, yang gerak tarinya terinspirasi dari kegiatan membuat tikar purun masyarakat Dayak, diiringi instrumen musik bertempo cepat.
Tak sampai di situ, animo penonton juga ditarik dengan penampilan band cilik bernama BanDrik dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Palangka Raya, yang membawakan lagu Laskar Pelangi.
Acara makin meriah dengan adanya gelaran peragaan busana dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Palangka Raya. Peragaan busana tersebut menampilkan desain berkearifan lokal. Mengangkat model desain yang terinspirasi dari berbagai motif di Kalteng.
Salah satunya adalah motif benang bintik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Disbudpar Provinsi Kalteng Agung Catur Prabowo mengatakan, keterlibatan atau peran dari peserta didik dari berbagai tingkatan sekolah di Kalteng sangat penting dalam pagelaran seni malam itu, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun ini.
“Keterlibatan atau peran anak didik di sekolah-sekolah sangat penting, karena lembaga pendidikan itu tidak lepas dari yang namanya pendidikan karakter, jadi melalui kegiatan ini memberi ruang bagi mereka untuk berkreasi, menunjukkan karakter mereka, khususnya potensi seni yang dimiliki,” katanya kepada wartawan di tengah-tengah kegiatan.
Agung menambahkan, potensi seni dan budaya yang dimiliki para pelajar dapat mengarahkan mereka pada pendidikan karakter sebagai peserta didik.
“Oleh karena itu sekolah harus punya ruang untuk mengupayakan pengembangan seni dan budaya peserta didik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Provinsi Kalteng Adiah Candra Sari melalui Kepala UPT Taman Budaya Kalteng Wildae D Binti mengatakan, penyelenggaraan kegiatan pagelaran seni ini dimaksudkan untuk mengangkat potensi yang dimiliki siswa-siswi dari berbagai tingkatan sekolah yang ada di Kalteng, dalam upaya melestarikan sekaligus meningkatkan rasa cinta terhadap seni budaya lokal.
Menurut Wildae, kegiatan seni tersebut memberikan suatu pandangan kepada masyarakat luas bahwa ada potensi seni dan budaya di setiap tingkatan sekolah di Kalteng. Mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), bahkan perguruan tinggi.
“Tentu kami berharap setelah masyarakat tahu bahwa siswa-siswi kita menyimpan potensi dalam bidang seni, seperti di sekolah-sekolah ada sanggar seni yang mesti diberdayakan, semoga ke depannya potensi-potensi itu makin dimaksimalkan,” tuturnya.
Ia berharap dengan adanya berbagai pagelaran seni yang rutin dilaksanakan di UPT Taman Budaya Kalteng, ke depannya muncul bibit-bibit seniman di Bumi Tambun Bungai. Wildae menyebut, dalam pagelaran seni malam itu ditampilkan berbagai karya seni yang mengolaborasikan seni modern dan tradisional.
“Ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap pengembangan seni budaya di Kalteng, kami berharap ini adalah titik awal di mana, sekali lagi, masyarakat melihat potensi seniman dan budayawan itu dimiliki oleh pelajar di tiap tingkatan sekolah, sejak dini bahkan,” tandasnya. (ce/ram/ko)