Kasus DBD di Kotim Meningkat

oleh
oleh

SAMPIT – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terjadi peningkatan. Data dari Dinas Kesehatan setempat, sejak awal Januari hingga 15 Mei, tercatat ada 49 kasus DBD yang tersebar di beberapa kecamatan di Kotim.

Saat ini kasus yang paling banyak di Kecamatan Baamang yaitu 30 kasus DBD.

Setelah itu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ada 14 kasus, Seranau satu kasus, Mentaya Hilir Selatan satu kasus, Cempaga satu kasus, Cempaga Hulu satu kasus dan Kecamatan Parenggean ada satu kasus.

“Melihat laporan dari beberapa puskesmas yang masuk, memang ada peningkatan kasus DBD. Pening katan kasus ini akibat cuaca yang tidak menentu, kadang hujan dan kadang panas. Hal itu mempercepat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti penularkan penyakit DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Rabu (17/5).

Menurut dia, setiap ada laporan kasus DBD yang penderitanya masuk rumah sakit, maka Dinas Kesehatan langsung melakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran atau meluasnya penularan DBD tersebut.

Sejak awal, menurut Umar, pihaknya telah melakukan antisipasi peningkatan kasus demam berdarah.

Baca Juga:  Pemkab Kotim Siapkan Pelabuhan Perikanan di Sei Ijum

Upaya itu melibatkan seluruh tenaga kesehatan di seluruh puskesmas yang ada di Kotim.

“Saat ini pun upaya terus dilakukan dengan mengedepankan sistem promosi kesehatan dengan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Penularan DBD juga berkai tan dengan kondisi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.

Umar mengatakan, penyuluhan di lakukan untuk mengajak masyarakat memberantas sarang nyamuk dengan rutin membersihkan lingkungan, sehingga nyamuk tidak sampai berkembang biak. Jika lingkungan bersih maka risiko munculnya penyakit semakin kecil.

“Selain itu juga masyarakat diminta menjaga imunitas dengan istirahat yang cukup, berolahraga minimal 20 menit setiap hari dan makan makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayur sehingga daya tahan tubuh kita akan mening kat untuk menghadapi ancaman penyakit,” ujarnya.

Umar juga minta masyarakat melakukan aksi 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air yang tidak bisa dikuras, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air agar tidak bisa berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti. (bah/ens/ko)