PALANGKA RAYA-Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin bergerak cepat ketika mengetahui ada warga yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan. Seperti yang dirasakan anak tujuh tahun bernama Wahyu Hidayat, yang diduga mengidap kanker otot.
“Alhamdulillah, adik Wahyu Hidayat warga Tampung Penyang yang banyak diberitakan, sekarang sudah dievakuasi oleh ambulans ke RS Doris Sylvanus untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” kata Fairid Naparin, Jumat (11/8).
Sekarang Wahyu telah ditempatkan di Ruang Lavender.
Bantuan diberikan melalui program Pemerintah Kota Palangka Raya dan Pemerintah Provinsi Kalteng, serta layanan BPJS Kesehatan Pemko Palangka Raya.
“Pasien sedang dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus dengan skema pembiayaan JKN UHC (BPJS) Pemko Palangka Raya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo kepada Kalteng Pos, kemarin.
Wahyu Hidayat merupakan bungsu dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Ngadio (51) dan Salbiah (43). Diperkirakan sudah dua tahun menderita penyakit yang menyerang lengan kanannya itu. Pengobatan demi pengobatan sudah pernah dicoba.
Saat awak media menyambangi rumah tinggalnya di Jalan Tampung Penyang II, Gang II B, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Wahyu Hidayat terlihat berbaring di atas kasur, didampingi orang tuanya.
Matanya menatap langitlangit rumah. Hanya bisa menelentangkan tangan kanannya yang diduga terserang kanker otot tersebut.
Bocah yang kerap disapa Wahyu itu terpaksa meninggalkan bangku sekolah demi menjalani pengobatan yang harus pergi-pulang Banjarmasin.
Ketua RT 06, Ahmad Kholidin Effendy mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, awal mula munculnya penyakit itu saat Wahyu tengah bermain di sekitar masjid.
“Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba dia terjatuh. Setelah itu muncul benjolan kecil pada lengan kanannya,” kata Effendy saat dikonfirmasi, Jumat (11/8).
Mengetahui hal itu, kedua orang tua Wahyu langsung melapor ke RT. Karena belum memiliki BPJS, jadi harus menggunakan SKTM agar bisa merujuk ke Rumah Sakit dr Doris Sylvanus guna mendapat penanganan medis.
“Kami warga setempat urunan uang untuk bantu biaya perawatan Wahyu. Selama dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus, pihak medis belum bisa mendiagnosis penyakit yang dideritanya ketika itu,” paparnya.
Kemudian pihak RSUD dr Doris Sylvanus menyarankan keluarga agar membawa pasien ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani perawatan dan kemoterapi.
Berbulan-bulan Wahyu mendapat penanganan medis di Banjarmasin.
“Karena keterbatasan biaya dan jarak tempuh yang cukup jauh, ditambah lagi kondisi anak yang tidak betah karena trauma dengan jarum suntik, maka diputuskan untuk pulang, selanjutnya menjalani perawatan di rumah menggunakan obat-obat tradisional,” tuturnya.
Selama menjalani perawatan di rumah, Wahyu diberi ramuan herbal berupa air bajakah. Benjolan di tangan kanannya itu pecah, hingga mengeluarkan darah cukup banyak.
“Setelah benjolan itu pecah, malah tumbuh daging sekitar bekas benjolan, kemudian sepekan terakhir mulai mengeluarkan aroma kurang sedap,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, tutur Effendy, kala itu pihak RSUD Ulin Banjarmasin pernah menyarankan agar tangan kanan Wahyu diamputasi.
“Syaraf pada tangan Wahyu yang sakit itu sudah tidak berfungsi lagi, sehingga jalan satu-satunya adalah diamputasi. Namun ketika itu pihak keluarga menolak. Jadi tidak bisa dipaksakan, karena pihak keluarga yang memutuskan,” ujarnya.
“Mengenai amputasi, keluarga masih mendiskusikan. Secara pribadi saya hanya membantu penanganan administrasi,” tambahnya.
Wahyu Hidayat dirujuk kembali ke RSUD dr Doris Sylvanus pada Kamis siang (10/8), guna mendapatkan tindakan medis. Ia dievakuasi menggunakan ambulans milik Call Center 112 Kota Palangka Raya.
“Bapak Wali Kota Fairid Naparin yang meminta untuk agar hari itu juga diantar ke rumah sakit, berkoordinasi dengan dinas sosial dan dinas kesehatan,” ungkapnya.
Effendy meyakini dengan adanya bantuan tersebut, penanganan medis kepada Wahyu bisa lebih baik. Ia pun merasa senang telah memberikan bantuan dengan mengurus keperluan administrasi.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Bukit Hindu Hellyana berharap kondisi Wahyu bisa segera membaik. “Harapan kami adik Wahyu segera mendapat perawatan lebih lanjut sehingga kondisinya bisa cepat membaik,” ucapnya. (ko)