PALANGKA RAYA– Dalam rangka operasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) telah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada Tanggal 25-31 Agustus 2023.
Koordinator Lapangan Kegiatan TMC di Provinsi Kalteng, Bayu Prayoga menjelaskan, selama pelaksanaan TMC di Kalteng, pihaknya selalu mengupayakan potensi awan yang ada untuk membantu pembasahan lahan.
“Selama pelaksanaan TMC di Kalteng, secara total telah dilaksanakan 6 sorti penerbangan penyemaian awan dengan menggunakan sebanyak 4.800 kg.”, jelas Bayu pada saat evaluasi akhir kegiatan yang dilaksanakan pada 30 Agustus 2023.
Meski secara klimatologis Provinsi Kalteng telah memasuki puncak musim kemarau, menurut Bayu, kegiatan TMC masih dapat mendukung upaya pencegahan dan pengendalian karhutla.
“Selama kegiatan TMC, wilayah penyemaian awan selalu mengindikasikan kejadian hujan meski dengan intensitas yang bervariasi. Kami harapkan apa yang kami lakukan dapat membantu menekan potensi perluasan dan penjalaran karhutla dalam area yang lebih luas,” sambung Bayu.
Dikatakan Bayu, kegiatan TMC ini terlaksana atas kerjasama BRIN dengan GAPKI . Juga mendapat dukunagn dari beberapa stakeholder yang terkait, antara lain BMKG, TNI AU Skadron 4 Abdul Rachman Saleh, Angkasa Pura II, serta dalam pengawasan dan monitoring yang dilakukan oleh BNPB dan KLHK.
Dikatakan Bayu, sebagai asosiasi perkumpulan para perusahaan pengusaha kelapa sawit yang ada di Indonesia, baik perusahaan perkebunan milik pemerintah (BUMN), perusahaan perkebunan milik swasta nasional dan asing, GAPKI berkomitmen untuk berperan aktif dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian karhutla.
Selain melalui upaya lainnya seperti monitoring karhutla dan penyiagaan pemadaman darat yang didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana karhutla, GAPKI juga membina petani di sekitar kebun dengan membentuk Masyarakat Peduli Api. (hms/bud)
