Kemenangan di Depan Mata Ambyar

oleh
oleh
SEMPAT UNGGUL: Gol cepat Miftah Anwar Sani di abak pertama sempat memberi harapan bagi Kalteng Putra untuk meraih hasil maksimal di laga perdana kompetisi Liga 2 musim 2023/2024 di Stadion Tuah Pahoe, Minggu sore (10/9).

PALANGKA RAYA-Benar saja, laga perdana yang dilalui Kalteng Putra tak selalu mudah. Pada pertandingan melawan Persipura di pekan pertama grup D Liga 2 musim 2023/2024, Laskar Isen Mulang ditahan imbang 1-1. Kemenangan di depan mata ambyar, setelah Elisa Basna mencetak gol di menit 90+3. Tendangannya tak bisa dihalau penjaga gawang Kalteng Putra, Jandia Eka Putra.

Kalteng Putra sempat unggul melalui gol cepat Miftah Anwar Sani di menit ke-2. Sepakan dari luar kotak penalti berhasil bersarang di pojok kanan atas gawang Persipura yang dijaga Dede.

Pada laga yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, kemarin sore (10/9), kedua tim bermain sangat hati-hati. Sejak gol cepat dari Miftah Anwar Sani, Kalteng Putra bermain sangat-hati-hati dengan tempo sedang.

Sebaliknya, Persipura justru memberikan perlawanan sengit. Beberapa kali menggempur pertahanan Kalteng Putra. Peluang demi peluang didapatkan Enzo Celestine, tetapi selalu digagalkan Jandia Eka Putra.

Memasuki babak kedua, Persipura makin gencar membangun serangan. Beberapa kali Jandia menjadi penyelamat. Posisi Laskar Isen Mulang di atas angin. Namun, petaka datang di penghujung laga. 3.000 pasang mata terdiam, tatkala gol penyeimbang itu datang.

Pelatih kepala Kalteng Putra Jafri Sastra langsung membanting topi hitamnya di depan bench pemain cadangan. Ia tampak geram dengan lini belakang yang kurang konsentrasi dan kurang cekatan dalam menghalau bola.

“Cukup kecewa tidak bisa meraih tiga poin, padahal sempat unggul sampai injury time. Ada satu menit insiden, kami kehilangan fokus, lalu lawan memanfaatkan itu,” ujar Jafri Sastra saat jumpa pers.

Pelatih yang akrab disapa coach JS itu mengakui, secara garis besar masih banyak kekurangan di tim yang ditanganinya saat ini. Menghadapi pertandingan kedua nanti, lanjut Jafri, pihaknya harus berbenah dan memperbaiki performa tim, agar lebih maksimal dan percaya diri.

Disinggung terkait performa tim yang menurun di babak kedua dan dinilai lebih sering bertahan, JS mengakui itu. Konsentrasi pemain menurun, sehingga permainan kurang berkembang.

“Pada 15 menit awal babak kedua kami sempat ditekan lawan, tetapi setelah itu kami berhasil keluar dari tekanan itu setelah mengganti beberapa pemain,” ungkapnya.

Ada banyak peluang yang jika dimanfaatkan dengan baik, bisa menambah pundi-pundi gol. Sayangnya, para pemain kurang tenang saat berada di area kotak penalti lawan.

“Sebenarnya banyak punya peluang yang kami miliki, tetapi para pemain kurang tenang saat berada dalam area penalti lawan. Gol yang diharapkan tak kunjung datang. Justru lawanlah yang bisa memanfaatkan kelemahan kami di menit-menit akhir,” terangnya.

Ditanya terkait lini tengah yang terkesan buntu dan strategi memasukkan pemain depan, JS menyebut itu merupakan taktik.

“Kami butuh pemain yang lebih cepat dan lebih fresh kondisinya. Sayangnya, tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Itu bukan kesalahan dia, tetapi kesalahan kolektif. Itulah yang harus kami perbaiki lagi ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, kapten tim Kalteng Putra, Sandi Sute mengaku kecewa dengan hasil yang didapatkan pada laga perdana kemarin. Meski demikian, ia dan rekan-rekannya akan tetap fokus untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

“Kecewa sih, tapi kami akan tetap fokus, steep by steep memperbaiki kekurangan yang ada. Ini bukan akhir dari segalanya, justru ini adalah awal,” tuturnya.

Di tempat yang sama, pelatih Persipura Jayapura, Tony Ho menuturkan, timnya tak ingin pulang dari Kalteng tanpa membawa poin. Ia mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang sudah tampil bagus, sehingga mampu mencuri satu poin dari tuan rumah.

“Itu karena kerja sama tim yang maksimal. Saya mengapresiasi para pemain yang telah membuktikan kinerja, walau hanya berlatih beberapa hari sebelum melawan Kalteng Putra,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa tim asuhannya mempunyai tradisi saling merangkul, penuh kekeluargaan, serta saling menjaga kekompakan satu dengan yang lain.

Disinggung terkait strategi yang digunakan tim Mutiara Hitam itu untuk bisa mengimbangi permainan tuan rumah, Tony menyebut ia percaya bahwa kemampuan tim ada pada soliditas yang sudah dibentuk turun-temurun dari pemain terdahulu.

“Saya meyakinkan kepada para pemain bahwa tidak ada tim yang tidak bisa dilawan. Itulah yang saya influence ke pemain. Saya yakin di awal pasti banyak yang drop, tetapi karena semangat dan kemauan mereka, akhirnya bisa mengimbangi,” tandasnya.

Kapten Persipura, Yustinus Pae menambahkan, walaupun minim persiapan, tetapi dengan adanya beberapa pemain muda yang bergabung dan memiliki mental yang bagus, timnya mampu mengimbangi Laskar Isen Mulang.

“Hasil ini cukup memuaskan berkat semangat dan kerja keras, apalagi persiapan kami hanya beberapa hari, itu karena terkendala sponsor,” bebernya. (ko)