KASONGAN, Kaltengonline.com – Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-IX tingkat Kabupaten Katingan dan Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Lembaga Pengembangan Tandak Intan Kaharingan (LPTIK) resmi dibuka Bupati Katingan Saiful, didampingi Ketua TP PKK Sumiati, di Lapangan Sport Center Kasongan, Kamis (26/6).
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Firdaus beserta istri, sejumlah pejabat daerah, serta tokoh umat Hindu Kaharingan. Dalam sambutannya, Bupati Saiful menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar perlombaan budaya, melainkan bagian dari penguatan iman, pelestarian tradisi, serta kontribusi terhadap visi daerah yang maju, adil, dan berakhlak mulia.
“Festival ini merupakan wujud konkret komitmen kita dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya tandak sebagai warisan spiritual umat Hindu Kaharingan,” ujarnya.
Bupati mengapresiasi tema “Kaharingan Menuju Indonesia Emas 2045” yang diusung dalam festival. Menurutnya, hal ini membawa harapan besar agar budaya lokal tak hanya bertahan, tetapi turut berperan aktif dalam membangun bangsa di usia ke100 tahun Indonesia merdeka.
Ia juga mengajak seluruh umat Hindu Kaharingan untuk mencintai dan melestarikan tradisi tandak sebagai bagian dari jati diri. “Jadikan tandak sebagai inspirasi, inovasi, dan perekat sosial dalam keberagaman,” pesannya.
Lebih jauh, Bupati Saiful menekankan bahwa Panaturan, kitab suci umat Kaharingan, sarat akan nilai universal yang dituangkan dalam bahasa puitis. Melalui festival ini, diharapkan dapat tumbuh keyakinan (sradha) dan pengabdian (bhakti) yang lebih mendalam.
Mengenai pelaksanaan Musda ke-V LPT-IK, Saiful menyebut forum ini sebagai momen evaluasi dan penyusunan program strategis ke depan, termasuk pemilihan pengurus baru masa bakti 2025–2030. “Musda ini bukan sekadar agenda organisasi, tapi bagian dari upaya memperkuat eksistensi LPT-IK dalam membina umat,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan berharap dewan juri menjalankan tugas secara objektif agar bisa memilih wakil terbaik Katingan untuk bertanding di tingkat pusat, yakni Festival Tandak Intan Kaharingan Nasional di Muara Teweh, Barito Utara.
Sementara itu, Ketua LPT-IK Kabupaten Katingan, Sarnadie D. Uga, menekankan pentingnya semangat mengamalkan ajaran Ranying Hatalla yang termuat dalam kitab Panaturan, sebagai pedoman hidup untuk menciptakan masyarakat yang berdaulat, adil, dan makmur.
“Umat Kaharingan harus menjadi kader yang cerdas, spiritual, dan mampu menjawab tantangan zaman. Kita harus membangun kebersamaan serta menyelesaikan masalah secara agamis,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa Panaturan bukan hanya kitab suci, tapi juga identitas dan cara hidup masyarakat Dayak yang menekankan keselarasan dengan alam semesta. “Kaharingan adalah panduan moral, spiritual, dan ekologis yang menghubungkan manusia dengan roh leluhur, alam, dan Ranying Hatalla Langit,” tutup Sarnadie. (eri/ko)