Urgensi Agama Dalam Masyarakat Madani Masa Kini

by

Oleh: Tengku Muhammad Ihsan

DALAM warga yang telah mapan, agama yakni bagian dari struktur institusional yang memenuhi dan bagikan warna kehidupan warga. Sangat utama dalam sistem sosial serta keyakinan dalam bermacam wujud kehidupan. Agama betul- betul ialah selaku permasalahan sosial dan permasalahan bathiniyah yang hingga dikala ini senantiasa ditemui dalam bermacam warga manusia.
Agama betul- betul tertanam dalam jiwa manusia, sehingga nilai-nilai agama senantiasa membagikan tenaga pada manusia buat berlagak serta bertingkah laku. Dalam warga pluralistik agama hendak melahirkan perilaku toleransi dalam kehidupan yang berkembang serta tumbuh dalam membentuk sistem komunitas umat manusia.
Agama dicirikan oleh penyatuan aspirasi tertinggi kemanusiaan, sumber serangkaian moral, ketertiban sosial dan kedamaian pikiran pribadi, dan hal-hal yang memperindah dan membudayakan kemanusiaan. Di sisi lain, ada tuduhan salah satu penghambat kemajuan manusia adalah agama, dan mempromosikan paranoid, gangguan, serta takhayul. Di kehidupan dan realitanya agama dalam kebanyakan aspek tidak ada perbedaan dalam kodrat,dalam hal realisasi kehidupan batinnya, yaitu persepsi tentang apa yang dibutuhkan didorong semangat religi itu disebut psikologi agama.
Perilaku toleran pada ranah psikologi religi memberikan rasa hormat dan penghargaan kepada setiap individu terhadap pendapat dan aktivitas kelompok yang berbeda. Dalam kerangka toleransi, fondasi pluralisme, berdemokrasi, dan berkeadilan telah diletakkan untuk banyak orang. Hal lainnya, karena sikap saling menghargai yang mendarah daging akan membuat keterbukaan untuk warga dan harapannya akan mendapatkan hak, serta saling memberi dan mengasihi satu sama lain.
Psikologi religi membuat manusia semakin sadar akan beragama, yakni hal yang ada di benak pemikiran pada setiap manusia, serta bisa dikatakan sebagai hal spiritual maupun kegiatan keagamaan.
Secara umum, ciri-ciri masyarakat madani ditujukan agar menunjukkan hal berupa perwujudan rencana yang ada di masyarakat, memerlukan karakteristik untuk prasyarat masyarakat dapat terbentuk, akhirnya partikularitasnya membuat suatu hal yang universal dan menyeluruh. Menciptakan dan membangun masyarakat yang religius.
Ciri-ciri masyarakat madani meliputi perwakilan publik yang bebas pertama, yakni tersedianya ruang yang bisa diakses oleh publik yang bebas untuk dijadikan tempat bagi publik agar dapat menyampaikan pendapatnya. Masing-masing orang memiliki pendirian relatif sama dalam menyampaikan pendapat, tanpa rasa takut atau cemas.
Agama dicirikan oleh penyatuan aspirasi tertinggi kemanusiaan, moralitas, tatanan sosial dan sumber kedamaian batin pribadi, dan untuk memperindah dan membudayakan hal-hal manusia. Dalam hal lain, religi dianggap menjadi salah satu penghambat dari kemajuan manusia, menyebarkan fanatisme dan paranoia, gangguan dan takhayul. Kepercayaan merupakan inti kehidupan masyarakat karena mereka selalu mengaitkan kepercayaan dengan transendensi dalam hidup.
Agama menyediakan koneksi melalui ibadah dan ritual. Masyarakat Madani dibentuk atas dasar motivasi dan suasana keagamaan, Oleh karena itu, kehidupan masyarakat madani memiliki ciri-ciri keadaban, keutamaan, keluhuran, persamaan dan penghargaan terhadap orang lain dengan hasil kerjanya. Juga menjaga hukum, toleransi, pluralisme, keadilan, dan kebangkitan masyarakat dalam forum permusyawaratan.(*)
*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas BrawijayaOleh: Tengku Muhammad Ihsan

Leave a Reply