Usia hanyalah deretan angka. Itu bukan batasan untuk produktif. Para lansia di Desa Kalikuning, Tulakan, Pacitan, ini salah satu buktinya. Di usia 60 tahun lebih, bahkan 70 tahunan, mereka masih berladang.
SERBA-SERBI LANSIA DESA KALIKUNING |
• Jumlah lansia 1.600 orang dengan usia rata-rata di atas 65 tahun. |
• Semua masih aktif berladang. |
• Aktivitas bekerja di sawah atau ladang dilakukan selepas subuh hingga duhur. |
• Mengonsumsi makanan lokal. |
• Senang mendapat informasi kesehatan. |
PEMBINAAN LANSIA, APA SAJA? |
• Rutin menggelar posyandu lansia |
• Senam peredaran darah |
• Ada sesi hiburan di sela-sela kegiatan rutin |
• Ada pemeriksaan kesehatan rutin |
kaltengonline.com – Wajah Soimah tidak menampakkan rasa lelah saat melintasi jalan menanjak di Desa Kalikuning, Pacitan, siang itu (26/11). Perempuan 70 tahun tersebut berjalan santai sambil mengobrol dengan tetangga yang usianya sebaya dengannya. ”Mlampah munggah mudun (berjalan naik turun) bukit nggeh biasa,” kata Soimah. Menurut dia, jalan menuju sawah jauh lebih berat. Apalagi saat hujan turun. Jalanan licin, mesti lebih berhati-hati.
Pemandangan para lansia yang aktif seperti itu mudah ditemui di Desa Kalikuning, Pacitan. Terutama selepas subuh. Mereka mulai berladang atau mencari rumput. Waktu duhur menjadi alarm lansia untuk pulang ke rumah.
Desa Kalikuning dikenal sebagai ”gudang”-nya lansia. ”Jumlah warga lansia di sini mencapai 1.900 orang atau sekitar 10 persen dari total masyarakat Kalikuning,” kata Koordinator Lansia Puskesmas Bubakan Santi Dewi.
Santi menuturkan, ada kegiatan untuk lansia, pertemuan rutin setiap bulan. Namun, saat masa mulai menanam atau masa panen, tidak semuanya bisa ngumpul. Tapi, para lansia itu selalu gercep (gerak cepat) jika ada informasi soal kesehatan.
Salah satu agenda pertemuan bulanan adalah senam bersama. Beberapa gerakannya adalah tepuk tangan, tepuk lutut, dan tepuk bagian tubuh lainnya agar peredaran darah lancar. Santi mengungkapkan, membina lansia harus tahu hal yang disenangi.
”Banyak lansia di sini yang suka nyanyi. Jadi, di setiap pertemuan diberi waktu buat nyanyi. Seneng semua,” imbuh perempuan 43 tahun itu.
Ditambah lagi, para lansia di desa tersebut sehat dan aktif. ”Di sini usia 75 tahun masih seger, keluhan sakitnya paling hanya linu, efek kalau kecapekan kerja di sawah,” lanjut Santi.
Faktor geografis juga dinilai berpengaruh. Di Desa Kalikuning, jarak antardusun berjauhan. Warganya terbiasa menempuh jarak cukup jauh dengan berjalan kaki.
Mereka juga tidak doyan makanan instan. Lebih senang gaplek, tiwul, dan sayuran. Lokasinya yang berada di gunung membuat area itu jarang dijangkau pedagang makanan dari luar. ”Makanya sehat-sehat. Jarang sekali ada lansia yang mengalami gangguan penyakit berat. Misalnya, jantung, stroke, kanker, atau penyakit kronis lainnya,” urai Santi.
Usia harapan hidup di Pacitan terbilang tinggi, yakni menurut Badan Pusat Statistik Jatim pada 2022 mencapai 72,48 tahun. Desa Kalikuning diklaim memiliki jumlah lansia terbanyak di Pacitan.
Selain pola hidup sehat, para lansia senang berkumpul, bercerita, dan melakukan hal yang produktif. Senyum semringah yang selalu terpancar membuat warga lansia Desa Kalikuning terlihat lebih muda daripada usia sebenarnya.(jpc/ko)